MALANG – Terapi plasma konvalesen meski secara klinis masih jadi perdebatan, belakangan ini terus populer dan menjadi alternatif penyembuhan para penyintas COVID-19.
Tren kebutuhan permintaan donor plasma ini juga terus bertumbuh, meski tingkat donornya masih rendah.
Berangkat dari hal itu, hadirlah Plasmahero, sebuah wadah berkumpulnya para penyintas COVID-19 yang ingin menggalang donor plasma konvalesen untuk membantu upaya penanganan wabah yang tak kunjung selesai ini.
Mereka pun terus bertumbuh dan menyuarakan agar masyarakat yang pernah terjangkit virus ini mau mendonorkan plasmanya
Terbentuk pada 25 Desember 2020, kini Plasmahero sudah menjaring sebanyak 315 orang penyintas dari berbagai kota dan daerah yang ada di Indonesia. dr Ariyani, salah seorang dokter anak, memotori gerakan ini. Berangkat dari banyaknya permintaan plasma masuk di ponselnya.
”Lama-lama saya gelisah, kok semakin banyak yang butuh. Akhirnya saya cari info ternyata di sejumlah fasyankes nihil komunitas penyintas. Akhirnya saya tergerak bikin ini. Saya ingin mengumpulkan penyintas yang bersedia jadi pendonor sehingga memudahkan pencarian donor plasma,” terangnya.
Dalam menjaring penyintas ini, kata dia awalnya sederhana saja, membuat ajakan dan edukasi informasi melalui poster sederhana di sejumlah media sosial. Tak menyangka, idenya menjalar dengan cepat.
”Akhirnya banyak yang tahu, lalu banyak pesan masuk ke saya mereka (penyintas) ingin bergabung dan jadi pendonor. Memang rata-rata mereka tidak tahu, lalu saya jelaskan dan langsung saya arahkan donor ke PMI,” kisahnya.
Satu pendonor, sangat berarti. Ariyani menerangkan, tiap donor dari 1 penyintas bisa menghasilkan 2-3 kantong darah. Itu sesuai dengan berat badan penyintas. Jika punya BB 60 kilogram, bisa menghasilkan darah 600 cc. Nah, 1 kantung darah itu kapasitas 200 cc. ”Jadi, 1 pendonor itu bisa buat banyak pasien,” jelasnya
Lebih lanjut, terkait teknis untuk menyerap kebutuhan plasma konvalesen ini terang Ariyani, mudah saja. Cari saja kontak yang ada di poster di akun medsos instagram @plasmahero. Nanti, tim Plasmahero yang akan bergerak mencarikan plasna sesuai golongan darah pemohon.
”Semisal pasien butuh golongan darah A, ya kami carikan yang sesuai. Kalau di Malang kosong, akan kita carikan di kota lain. Jaringan kita kan gak hanya di Malang saja mulai Jakarta, Bandungm Bandar Lampung hingga Surabaya ada,” jelasnya.
Sementara, untuk teknis pendonor pelaksanaannya sesuai prosedur. Mukai skrining kesehatan cek tensi darah, gejala virus, periode sembuh hingga berat badan. Jika memenuhi syarat, akan langsung direkomendasikan ke PMI untuk mendonor.
Ke depan, Plasmahero berharap gerakan ini bisa meluas dengan terlibatnya Satgas Covid-19. “Satgas Covid-19 dan Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) akan membuat portal online, untuk pendonor plasma konvalesen. Rencana launching dalam waktu dekat,” pungkasnya.