MALANG – Mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) terus menorehkan prestasi. Di antaranya, mahasiswa semester 8 Program Studi (Prodi) Sastra Inggris bernama Haical Anugrah Putra Ardianto.
Haical, sapaannya berhasil lolos seleksi Program Program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara-Sistem Alih Kredit Dengan Teknologi Informasi (Permata-Sakti). Menurutnya, berbagai upaya dilakukan sehingga bisa lolos program itu. Berawal dari informasi yang beredar melalui WhatsApp, ia lantas mencoba peruntungan dengan mendaftar melalui google form.
Termasuk mengirimkan berkas administrasi mulai dari transkrip nilai dan surat rekomendasi Prodi.
“Kemudian diseleksi dan terpilihlah 27 mahasiswa dari semua Prodi termasuk saya,” ujarnya.
Tak tanggung-tanggung, karena Haical justru diterima di dua Universitas dengan maksimal 8 sks sesuai dengan Mata Kuliah (MK) yang disediakan. Yakni di Universitas Bina Darma Palembang dan Universitas Bina Insani Bekasi.
“Di Universitas Bina Darma Palembang, saya mempresentasikan mengenai tari topeng malangan, saat itu presentasi dilakukan sebagai tugas akhir di MK Manajemen krisis komunikasi. Sedangkan di Universitas Bina Insani Bekasi saya mengambil MK mobile programming dan juga mempresentasikan budaya Bantengan dalam acara sharing budaya yang diadakan di Universitas tersebut,” paparnya.
Diakui Haical, dengan mengikuti program ini, ia banyak mendapatkan pengalaman baru. Sehingga menambah wawasannya dan sekaligus mengenalkan budaya Jawa yang belum diaktualisasikan di Unikama.
Ke depan, ia berharap pencapaiannya ini dapat memantik semangat sesama mahasiswa, utamanya Unikama untuk lebih giat berprestasi.
“Sehingga Unikama lebih dikenal masyarakat luas. Apalagi melalui Permata Sakti, sebagai mahasiswa, kami dapat meningkatkan hubungan simbiosis mutualisme lintas almamater. Selain itu program ini bisa mengeksplorasi wawasan mahasiswa yang tidak bisa didapatkan di Unikama,” tukas dia.
Diketahui, Permata Sakti merupakan program pertukaran mahasiswa melalui kerjasama antara perguruan tinggi se-Indonesia, yang digagas oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dirjen Dikti Kemdikbud.
Tujuannya, supaya mahasiswa bisa alih kredit semester di perguruan tinggi lain. Selain itu program ini juga mengusung pertukaran budaya, sehingga mahasiswa yang terpilih wajib mempresentasikan kebudayaan khas masing-masing pada universitas yang dituju.(ads)