MALANG, Tugumalang,id – Sepanjang Januari-Maret 2023 telah terjadi setidaknya dua kecelakaan di perlintasan tanpa palang pintu di wilayah Kabupaten Malang. Dua kecelakaan tersebut menewaskan empat orang yang merupakan dua pasang suami istri.
Kecelakan pertama terjadi di perlintasan kereta api yang ada di Jalan Flamboyan, Desa Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Senin (30/1/2023) sekitar pukul 17.15. Korban bernama Sulkan (68) mengendarai sepeda motor Honda Astrea dengan nopol N 5084 CZ bersama istrinya Siti Asiyah (61). Keduanya tengah dalam perjalanan pulang Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.
“Korban melaju dari arah selatan ke utara melalui jalan di samping rel. Saat sampai di lokasi kejadian yang merupakan jalan kampung, korban belok ke kanan, menyeberangi rel kereta api,” kata Kapolsek Pakisaji, AKP Sutomo.
Kecelakaan kedua terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Jalan Pasar Krempyeng, Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Minggu (26/3/2023) pukul 15.30. Sepasang suami istri, Suryoko (54) dan Sonik (54) tewas tertabrak Kereta Api Penataran saat melewati perlintasan tersebut.
Sebelum terjadi tabrakan, kedua korban melintas dari arah utara ke selatan dengan berboncengan menggunakan sepeda motor Honda Revo nopol N 2445 ECA. Sesampainya di rel, diduga mereka tidak memperhatikan bahwa ada kereta api yang akan lewat.
“Kedua korban tertemper kereta api dan meninggal di lokasi kejadian,” ujar Kapolsek Sumberpucung, AKP Lukman Hudin.
Sebelumnya, di tahun 2022, menurut data Satlantas Polres Malang juga terdapat dua kecelakaan di perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Dua kecelakaan tersebut menewaskan empat orang dan menimbulkan kerugian materill sebesar Rp 10.300.000.
Menurut data Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Malang, saat ini terdapat 19 perlintasan kereta api tanpa palang pintu yang tersebar dari Kecamatan Lawang hingga Kecamatan Sumberpucung.
Kabid Keselamatan Dishub Kabupaten Malang, Hadi Sota mengatakan tahun 2023 ini pihaknya memasang palang pintu di perlintasan kereta api yang berada di Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung. Ia menyebut, pihaknya berharap bisa segera memasang palang pintu di 20 perlintasan kereta api yang rawan dilalui kendaraan, namun karena keterbatasan anggaran, hanya satu palang pintu yang bisa direalisasi.
“Dengan pemasangan tersebut diharapkan kecelakaan-kecelakaan KA semakin berkurang,” ujarnya.
Di tahun 2023, anggaran untuk memasang palang pintu di perlintasan kereta api hanya sekitar Rp 240 juta. Hadi berharap, kekurangan dana untuk memasang palang pintu perlintasan kereta api bisa diatasi dengan tambahan dana dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).
“Nanti kekurangannya, kami minta bantuan keuangan Pemprov Jatim. Kami berharap ada bantuan dari sana agar kebutuhan kami memasang palang pintu di seluruh perlintasan sebidang yang ada bisa segera terpenuhi,” pungkas Hadi.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko