Tugumalang.id – 10 Downing Street, tempat Perdana Menteri Inggris tinggal, menjadi saksi di mana Liz Truss berjanji untuk melewati badai krisis ekonomi Inggris bersama. Namun, belum sampai badai itu berakhir, dia mengumumkan pengunduran dirinya pada Kamis (20/10/2022).
Praktis hanya berselang 45 hari semenjak penobatannya. Hal ini turut menjadikannya perdana menteri dengan jabatan terpendek sepanjang sejarah Britania Raya.
Adapun alasan di balik mundurnya Liz Truss adalah akibat imbas dari perekonomian Inggris yang semakin buruk semenjak wanita itu menjabat. Dilansir dari CNN World, kebijakan besar pertamanya bersama eks menteri keuangan, Kwasi Kwarteng, membawa malapetaka dengan memotong pajak yang rencananya akan didanai oleh pinjaman pemerintah.
Pemotongan pajak ini diketahui menjadi yang terbesar dalam 50 tahun, padahal kebijakan tersebut belum jelas arahnya. Kemudian, Kwarteng menolak melakukan audit oleh Office for Budget Responsibility yang akhirnya membuat nilai poundsterling jatuh dan pasar keuangan terkejut.
Hal ini berakibat harga obligasi runtuh, biaya pinjaman melonjak, kekacauan pasar hipotek, hingga mendorong kebangkrutan dana pensiun.
Dengan gejolak ekonomi, tekanan politik, dan kekacauan pasar hipotek, Menteri Keuangan Kwasi Kwarteng dipecat oleh Liz Truss pada 14 Oktober 2022. Liz Truss kemudian merekrut Jeremy Hunt, seorang mantan sekretaris kesehatan dan sekretaris luar negeri sebagai penerus Kwarteng.
Jeremy Hunt memainkan perannya sebagai menteri keuangan baru dengan membatalkan hampir semua rencana fiskal Truss.
Dilansir dari The New York Times, Hunt mengumumkan perubahan kebijakan bahwa pemerintah akan mengesampingkan dan menunda pemotongan tarif pajak penghasilan dasar mulai April 2023, yang merupakan rencana berkebalikan dengan Truss.
Bagaimanapun, tujuan pemerintah adalah untuk memenangkan pasar dan memulihkan kredibilitas Inggris dengan menjelaskan rencana mengisi lubang anggaran berkisar 72 miliar pound (1,2 triliun rupiah).
Hunt mengatakan pembalikan pemerintah akan meningkatkan tambahkan 32 miliar pound per tahun. Pemotongan pengeluaran akan ia sampaikan pada 31 Oktober mendatang. Rencana Hunt didukung baik oleh investor, namun menjadi alarm bahaya bagi Truss dan jabatannya.
Setelah semua kontroversi tersebut, wanita bernama asli Mary Elizabeth Truss itu akhirnya mengundurkan diri. Dalam pidatonya, ia menyebutkan ia memimpin di kala situasi ekonomi Inggris yang buruk, krisis biaya hidup yang melonjak, hingga tantangan diplomatik perang Rusia-Ukraina.
“Saya akui, mengingat situasinya, saya tidak dapat menyampaikan mandat di mana saya dipilih oleh Partai Konservatif. Oleh karena itu, saya telah berbicara dengan Yang Mulia Raja untuk memberi tahu dia bahwa saya mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif,” ungkap wanita 47 tahun itu seperti dikutip dari BBC News pada Jumat (21/10/2022).
Meski telah mengundurkan diri, Liz Truss akan tetap bekerja sebagai perdana menteri sampai penggantinya terpilih. Pemilihan kepemimpinan Partai Konservatif akan berlangsung pada minggu depan.
BBC News melaporkan kandidat terkuat perdana menteri pada Jumat depan adalah Rishi Sunak dan Penny Mordaunt. Rishi Sunak merupakan lawan Liz Truss untuk menjadi perdana menteri Inggris September lalu.
Sedangkan Penny Mordaunt adalah politikus Inggris yang sempat menjabat sebagai Menteri Pembangunan Internasional dan Menteri Pertahanan. Sementara Boris Johnson, perdana menteri sebelum Liz Truss, belum dikonfirmasi akan maju sebagai perdana menteri lagi.
Penulis: Nurukhfi Mega Hapsari
Editor: Herlianto. A