Oleh: Joko Sudarmawan*
Pada Sabtu, 3 Juli 2021 lalu, kami berempat rombongan dari Kantor Regional PT Pos Indonesia (Persero) Denpasar, Bali berencana kembali dari Kupang menuju Denpasar. Kami naik peswat Lion Air.
Itu kami lakukan setelah bertugas di ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur. Selain saya, tiga teman lainnya adalah Bapak Sony Mokhammad Fajar Swasono, Bapak I Ketut Sucipta, dan Bapak Hisbi Hasbulloh.
Karena sudah melakukan check in via online, sehingga kami tidak melalui konter check in di Bandara El Tari Kupang. Langsung menuju ruang tunggu yang tempatnya nyambung dengan pintu keberangkatan penerbangan.
Di tiket kami tertulis penerbangan pesawat Lion Air Kupang – Denpasar dengan nomor penerbangan JT 925 akan berangkat pukul 13.30 WITA. Bahkan begitu yakinnya terhadap jadwal keberangkatan tersebut, sehingga kami sama sekali tidak melihat ke layar monitor yang banyak tersedia di Bandara El Tari Kupang tersebut.
Dari ruang tunggu kami melihat kedatangan sebuah pesawat Lion Air. Sepertinya bakal terbang lagi. Mungkin itu pesawat yang akan kami naiki. Kata kami menduga-duga.
Ketika waktu menunjukkan pukul 14.00 WITA kami masih percaya diri bahwa semuanya sesuai rencana. Apalagi melihat ada pesawat Lion Air yang sedang parkir di bandara itu.
Teringat Dr Aqua Dwipayana
Hingga sekira pukul 14.30 WITA kami baru sadar. Rasanya ada yang aneh. Hampir semua penumpang sudah terbang. Kecuali kami berempat yang masih tetap belum dipanggil untuk memasuki pesawat.
Akhirnya saya berinisiatif turun kembali ke konter untuk memastikannya. Ternyata semua petugas darat Lion Air sudah tidak ada di bandara itu.
Kami ketemu dengan petugas darat dari maskapai lain. Mereka memberi tahu bahwa pegawai Lion Air ada di Hotel Sahid T-more Kupang.
Akhirnya kami ke hotel tersebut. Namun ternyata kantornya di Hotel Sahid T-more juga sudah tutup. Petugas Hotel Sahid T-more memberikan nomor telepon genggam karyawan Lion Air yang biasa bertugas di hotel itu.
Kami sempat bingung dengan kondisi ini. Dalam situasi seperti itu saya teringat dengan Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua. Saya tahu beliau memiliki akses yang luas ke semua maskapai. Juga senang membantu orang yang sedang kesulitan.
Bapak dari Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana itu langsung merespon. Mengirimkan nomor telepon genggam Station Manager Lion Group Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Bapak Kolid Widodo.
“Silakan Pak Joko kontak Mas Dodo. Ceritakan semua masalahnya. Insya ALLAH beliau membantu hingga tuntas,” ujar Dr Aqua.
Dapat Kebaikan Paripurna
Namun belum berhasil kontak Pak Dodo. Setelah menghubungi sejumlah pihak, Deputi Bisnis Kurir dan Logistik Pak Sony yang juga atasan saya berhasil komunikasi dengan Supervisor Lion Air Kupang, Bapak Arif.
Karena belum makan, kami didampingi Kepala Kantorpos Kupang Mas Teguh menuju salah satu rumah makan untuk mengisi “logistik”
Hampir bersamaan dengan itu, alhamdulillah Pak Arif menyampaikan kabar memberikan kompensasi kepada kami berupa menginap satu malam di Hotel Sahid T-more. Kemudian kepastian ikut terbang ke Denpasar di hari Minggu, 4 Juli 2021.
Atas kehendak ALLAH SWT, alhamdulillah kami mendapatkan kebaikan yang paripurna terhadap pembatalan penerbangan oleh pihak maskapai. Juga dapat dukungan penuh dari Pak Aqua lewat bantuan Pak Dodo.
Terima kasih Pak Aqua, Pak Dodo, dan Pak Arif untuk semua bantuannya. Sangat berarti buat kami. Semoga menjadi amal jariyah. Aamiin ya robbal aalamiin…
Penulis adalah Manajer Administrasi Penjualan Kantor Regional Pos 8 Bali Nusra.