BATU, Tugumalang – Stadion Gelora Brantas yang menjadi salah satu stadion legendaris di Kota Batu dijanjikan akan direnovasi. Saat ini, Pemkot Batu telah menemukan desain yang tepat untuk mempermak stadion yang sudah ada sejak 1984 itu dengan wajah baru.
Desain gambar stadion baru ini didapat dari hasil sayembara yang digelar Pemkot Batu bersama Ikatan Arsitek Indonesia Jawa Timur dan Wilayah Malang.
Penyelenggaraan sayembara ini dimaksudkan untuk mendapatkan gagasan desain Stadion Brantas Kota Batu dengan wajah dan fungsi baru. Sayembara tersebut dikatakan Bangun harus membangun tema Function, Facade Fun, & Feasible.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko memberikan apresiasi atas hasil desain yang dipresentasikan oleh peserta. Ia berharap, stadion yang akan dibangun nantinya bisa menjadi wajah baru Kota Batu.
“Dengan adanya desain ini, semoga bisa membawa Kota Batu lebih dikenal lagi,” kata Dewanti.

Dengan hasil ini, tahap selanjutnya, tahun 2023 akan dilakukan pembahasan Detail Engineering Design (DED) untuk pembangunan Stadion Gelora Brantas Kota Batu.
Ketua Dewan Juri, Ir. I Gusti Ngurah Antaryama, Ph.D, mengatakan, penilaian gagasan desain Stadion Gelora Brantas ini menitikberatkan pada empat komponen utama, yakni Function, Façade, Fun, & Feasible.
“Stadion Brantas kedepannya diharapkan dapat menjadi stadion yang tak hanya fungsional, namun juga memiliki façade yang atraktif, dapat menjadi destinasi sport tourism yang ramah untuk semua kalangan, serta memenuhi kinerja sebagai fasilitas olahraga yang layak,” katanya.
Seperti diketahui, stadion yang ada sejak 1984 itu kini tengah dialihfungsikan menjadi tempat relokasi sementara bagi 1.097 pedagang Pasar Induk Among Tani yang tengah direvitalisasi.
Wakil Ketua I DPRD Kota Batu Nurochman berharap stadion yang menjadi saksi tumbuh kembang sepak bola warga Kota Batu itu bisa dirombak total.
”Tanggung kalau hanya renovasi, sekalian mulai dari nol. Sekaligus agar jadi pusat olahraga. Nanti juga bisa dibuat untuk berbagai fasilitas atlet hingga kantor KONI Kota Batu,” kata dia
Jika dilakukan revitalisasi menyeluruh, maka stadion ini tidak hanya menjadi ajang olahraga sepak bola saja, tapi juga bisa dimanfaatkan cabor lainnya. Bukankah lebih baik agar Kota Batu punya pusat olahraga (sport center).
”Kami harap dalam masa-masa transisi Wali Kota ini bisa mendukung apapun aspirasi warga yang konkrit,” kata dia.
Sejauh ini, politisi PKB itu masih belum tahu jelas berapa total anggaran yang dibahas dalam DED itu. ”Saat ini belum bisa, kalau nanti sudah dibahas baru kita tahu nominal dan proyeksinya apa,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Batu Bangun Yulianto juga membenarkan jika nantinya proyek renovasi stadion juga akan memunculkan fasilitas olahraga lainnya.
”Tapi masih kami bahas, kami rumuskan dulu dengan banyak pihak, dengan Dinas Pendidikan dan KONI Kota Batu,” terangnya.
Seiring waktu, kondisi stadion sebelum dijadikan tempat relokasi cukup memprihatinkan. Stadion Gelora Brantas ini sudah ada sejak Kota Batu masih jadi bagian dari Kabupaten Malang. Tempat ini menjadi saksi pertumbuhan sepak bola di Kota Batu dengan kapasitas tribun sekira 10 ribu penonton.
Hingga seiring waktu, popularitas stadion ini mulai luntur sehingga kondisi stadion mulai rusuh dan tampak tak terawat. Setelah melalui koordinasi yang panjang, hasilnya, dtadion ini memang butuh peremajaan.
Sebagai tindak lanjut, pihaknya akan melakukan sayembara terbuka untuk membuat desain arsitektur stadion legendaris ini. Langkah ini hampir serupa dilakukan Arema FC yang berencana membangun training center.