Kota Batu, Tugumalang.id-Program angkot gratis untuk pelajar yang diluncurkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batu, Jawa Timur, masih menghadapi tantangan rendahnya partisipasi. Hingga Mei 2025, tercatat hanya sekitar 20 persen dari total pelajar yang memanfaatkan fasilitas transportasi gratis ini.
Kondisi ini memunculkan pertanyaan, apakah perlu dilakukan penambahan armada maupun pembaruan rute trayek?
Kepala Dishub Kota Batu, Hendri Suseno, menjelaskan bahwa dari total jumlah pelajar yang ada di kota wisata ini, sebagian besar, yakni 80 persen masih lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi atau diantar orang tua. Meski demikian, program bernama Apel Gratis (Angkutan Pelajar Gratis) ini tetap berjalan dan melayani siswa dari 29 sekolah di Kota Batu.
“Kalau dari total seluruh pelajar, memang baru 20 persen yang memanfaatkan. Tapi sampai hari ini, 65 unit angkot masih beroperasi setiap hari untuk mengantar jemput pelajar,” kata Hendri pada Minggu (18/5/2025).
Baca juga: Pelajar di Kota Batu Mulai Gunakan Angkot Gratis Berangkat dan Pulang Sekolah
Beberapa faktor disebut menjadi penyebab rendahnya pemanfaatan angkot gratis pelajar ini. Salah satunya adalah keterbatasan cakupan trayek. Tidak semua wilayah atau domisili pelajar dilalui oleh jalur angkot program ini. Selain itu, jarak rumah pelajar ke titik tunggu atau waiting point juga menjadi kendala tersendiri.
Saat ini, sistem trayek program angkot pelajar gratis di Kota Batu masih mengikuti 20 titik tunggu yang telah ditentukan. Hal ini menyebabkan layanan belum bisa menjangkau seluruh area permukiman, khususnya yang berada di pinggiran kota atau daerah berbukit yang jauh dari pusat kota.
Kondisi keterbatasan rute ini pun berpengaruh pada beban angkot yang beroperasi. Dari 65 unit yang ada, sebagian besar mengalami kelebihan muatan pada jam sibuk. Hal ini menjadi salah satu indikator Dishub akan mengevaluasi kembali skema trayek serta kemungkinan penambahan unit armada di tahun 2025 mendatang.
“Selama ini kurang lebih ada sekitar 1.407 pelajar yang memanfaatkan layanan angkot gratis ini. Jumlah ini cenderung stagnan dari tahun ke tahun,” ungkap Hendri.
Sebagai langkah perbaikan, Dishub Kota Batu juga berencana mengoptimalkan pengawasan dan manajemen operasional program. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pengembangan aplikasi absensi digital untuk pelajar pengguna angkot gratis. Aplikasi ini akan mencatat kehadiran siswa dan identitas sopir secara real-time, sehingga meningkatkan keamanan dan transparansi.
Baca juga: Diresmikan! Supir Angkot Gratis Pelajar Terima Subsidi Rp120 Ribu Lebih Per Hari
Sembari menunggu, pihaknya terus mengoptimalkan program ini terutama dari sisi pengawasan. Salah satunya dengan cara menganggarkan anggaran untuk pembuatan aplikasi absensi siswa. Ini untuk mempermudah pengawasan dan tanggung jawab para sopir.
”Dengan ada aplikasi ini, wali murid tak lagi perlu khawatir dengan anaknya karena sifatnya tidak bisa dimanipulasi. Data sopir juga jelas tertera di sana nantinya,” kata dia.
Sebagai informasi, adanya program Angkot Gratis Pelajar ini mampu menjawab berbagai masalah mulai meminimalisir kemacetan, membantu wali murid kalangan menengah ke bawah dan juga membantu eksistensi angkot di tengah modernisasi.
Dalam program ini, para sopir mendapat subsidi sebesar Rp150 ribu setiap harinya. Subsidi ini dinilai membantu menjaga penghasilan para sopir angkot yang kini eksistensinya mulai melesu.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
redaktur: jatmiko