BATU – Revitalisasi Pasar Besar Kota Batu ditarget dimulai November 2021 mendatang. Kini, Pemkot Batu sudah mulai membangun tempat relokasi pedagang yang ada di barat GOR Brantas Kota Batu.
Namun rupanya, setelah melihat progres sejauh ini, pedagang kurang puas. Mereka mengeluhkan ukuran kios semi permanen yang nanti ditempati hingga akses tempat relokasi yang tidak strategis.
Seperti dikatakan salah seorang pedagang, Faiz menuturkan, ukuran kios yang nanti akan digunakan ternyata hanya berukuran 2×2 meter². Menurut dia, itu adalah keputusan sepihak dari dinas terkait.
“Saya kira itu merupakan keputusan sepihak dari dinas terkait. Selama ini, Pemkot Batu memang minim sosisalisasi dengan para pedagang,” ungkap Faiz pada awak media, Rabu (8/9/2021).
Selain itu, pedagang juga mengeluhkan penataan akses konektivitas di tempat relokasi nanti. Menurut dia, jarak antara lokasi kios dengan tempat parkir terlalu jauh.
”Harusnya kan dipikirkan juga bagaimana menata lingkungan aktivitas perekonomian disana nanti. Nanti bahkan akan semakin buruk karena ukuran kios yang terlalu kecil, lalu buat nyimpen stok dimana, harusnya kan dipikirkan juga. Ini kita disini setahun lho ya,” paparnya.
Terpisah, menanggapi keluhan ini, Anggota Komisi B DPRD Kota Batu, Fahmi Alkatiri menegaskan hal serupa, bahwa dinas memang dituntut peka dan memperhatikan aspirasi pedagang. Tujuannya agar nanti tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
”Apalagi, saya lihat sementara ini juga belum ada dibangun sistem penampungan air ketika hujan turun. Kalau hujan deras nanti pasti mengganggu aktivitas pedagang,” ujarnya.
”Seperti bagaimana penataan pipanya, listriknya dan lain-lain itu semua harus diperhatikan. Apalagi ini ukuran bedaknya saya lihat kecil ya. Saya pikirnya gak memungkinkan buat aktivitas jual beli,” imbuh dia.
Sebagai informasi, tender pengerjaan tempat relokasi ini dikerjakan oleh Mahakarya Abadi, kontraktor asal Kabupaten Lumajang. Dengan nilai pagu anggaran dari Pemkot Batu sekitar hampir Rp 6 miliar.
Sementara itu, pelaksanaan revitalisasi Pasar Besar Kota Batu direncanakan secara multiyears.Tahap pertama, pencairan anggaran hanya 10 persen atau sekitar Rp20 miliar. Sisanya, akan dikucurkan di tahun anggaran 2022 dengan total pagu anggaran sebesar Rp200 miliar.
Sementara itu, menurut Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono, kios relokasi yang akan dibangun nanti memang berukuran 2×2 meter. Ada 2 titik yang digunakan untuk relokasi pedagang. Yakni di area dalam Stadion Gelora Brantas yang akan menampung 1097 pedagang pasar pagi. Mereka ditempatkan di sisi tribun stadion.
Sedangkan di area luar sisi selatan stadion digunakan sebagai relokasi pedagang pasar induk. Jumlah pedagang sekitar 2000 orang. Di area ini pedagang tersebut akan ditampung di kios-kios semi permanen.
Eko menuturkan, sesuai kontrak kerja pengerjaan kios semi permanen selama 90 hari. Atau berakhir pada bulan Oktober nanti. “Untuk relokasi pasar kami menganggarkan Rp 5,9 miliar. Kemudian setelah naik tender ada 99 peserta lelang dan dimenangkan oleh Mahakarya Abadi asal Lumajang dengan nilai Rp 4,7 miliar,” ujar dia.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Soejatmiko