MALANG, Tugumalang.id – Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan pihak kepolisian, Truk Mitsubishi Tronton Box yang sebabkan kecelakaan di Tol Pandaan – Malang tidak kelebihan muatan. Truk dengan nopol S 9126 UU tersebut mundur tak terkendali karena overheat dan sistem pengeremannya mengalami kebocoran.
Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan, pihaknya berhasil mengantongi dokumen hasil uji KIR truk yang diterbitkan pada 27 September 2024 dan masih berlaku sampai 8 Februari 2025. Dalam dokumen kir tersebut, tertulis Jumlah Berat yang Diizinkan (JBI) truk milik PT Rapi Translogistik Indonesia itu adalah 21.050 kilogram.
Truk dalam kondisi kosong diketahui memiliki berat sebesar 9.650 kilogram. Kemudian berat sopir adalah 70 kilogram. Saat kejadian, truk tersebut mengangkut pakan ternak seberat 11.200 kilogram sesuai dengan surat jalan yang diterbitkan oleh PT United Chemicel Inter Aneka.
Baca Juga: Kecelakaan di Tol Pandaan-Malang, Polisi Tetapkan Sopir Truk sebagai Tersangka
Apabila ditotal, jumlah beban truk saat melaju dari arah Surabaya menuju Malang saat itu adalah 20.920 kilogram. Jumlah ini masih berada dalam ambang batas JBI, sehingga truk tidak kelebihan muatan atau overload.
“Apabila dikomparasi, jumlah beban truk masih belum melewati jumlah beban yang diizinkan dalam dokumen KIR,” kata Kholis saat konferensi pers di Pos Pelayanan Karanglo, Rabu (25/12/2024).
Truk juga tidak mengalami over dimension karena berbentuk wingbox. Bagian belakang truk tertutup sehingga muatan tidak meluber ke luar badan truk.
Berdasarkan hasil pemeriksaan ahli dari Mitsubishi Sun Star Motor Malang, diketahui truk tersebut mengalami beberapa masalah. Di antaranya brake fluid sudah tidak layak, ada kebocoran sistem silinder rem di roda depan kiri, dan handbreak terindikasi aus. Hasil pemeriksaan juga menunjukkan fungsi handbreak baru berhenti setelah 15 klik padahal seharusnya kurang dari 10 klik.
Baca Juga: Ahli Cek Kendaraan yang Terlibat Kecelakaan di Tol Pandaan-Malang, Truk Alami Overheat
Beberapa sistem di truk tersebut terlihat mengalami kebocoran. Saat dilakukan pengecekan air tandon radiator, ahli menemukan air dalam kantong tinggal sedikit dan banyak tambalan. Ada pula kebocoran sistem pengereman karena air tank kosong, kebocoran di hose radiator dan beberapa komponennya lepas.
“Kesimpulan tim Mitsubishi Sun Star Motor, truk tronton mengalami overheat karena diduga ada kebocoran di bagian cooling system,” kata Kholis.
Berdasarkan dokumen pengecekan perawatan truk yang dilakukan setiap bulan oleh PT Rapi Translogistik Indonesia, diketahui bagian temperatur air dan radiator truk jarang diperiksa. Dalam kurun waktu enam bulan terakhir, bagian radiator hanya diperiksa satu kali, yakni pada 2 Oktober 2024 atas keluhan sopir truk.
“Ini mendukung bukti bahwa truk memang bermasalah sejak lama,” ujar Kholis.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Redaktur: jatmiko