Kota Batu, Tugumalang.id – Tingkat okupansi hotel dan villa di Kota Batu, Jawa Timur selama libur Lebaran 2025 menurun drastis. Diketahui, tingkat okupansi di sana hanya mencapai 70 persen, tak seperti tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini diungkapkan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu Sujud Hariadi membenarkan situasi tersebut. Jika dibanding dengan periode libur Lebaran 2024, tahun lalu bisa di angka 85 persen lebih.
Baca juga: Okupansi Hotel di Kota Batu Capai 90 Persen Saat Pergantian Tahun Baru
”Okupansi hotel pada libur Lebaran tahun ini turun banget. Lebaran tahun lalu padahal bisa sampai 85 persen. Tapi tidak apa-apa disyukuri saja,” ujarnya, Selasa (15/4/2025).
Sujud menerangkan penurunan okupansi ini dilatarbelakangi salah satu faktor yakni akibat daya beli masyarakat. Tak hanya itu, faktor kebijakan efisiensi anggaran pemerintah juga menjadi faktor tambahan.

Ia menambahkan, jumlah tersebut didapati dari sampling yang dilakukan terhadap sejumlah hotel berbintang maupun non bintang di Kota Batu. Okupansi hotel di lebaran tahun ini kata dia bahkan masih kalah dibandingkan dengan masa libur panjang lainnya.
Baca juga: Jelang Tahun Baru 2024, Tingkat Okupansi Hotel di Kota Batu Tembus 90 Persen Lebih
Berdasarkan informasi dihimpun dari sejumlah pelaku usaha, rata-rata okupansi hotel pada periode 28 Maret hingga 1 April 2025 hanya mencapai 40-50 persen. Kemudian, pada periode 2 hingga 4 April, okupansi sempat meningkat hingga 80 persen. Tapi mulai 5 sampai 7 April kembali turun di kisaran 40-60 persen.
“Menurunnya keterisian hotel salah satunya dipengaruhi daya beli masyarakat yang semakin menurun. Penurunan itu sudah terlihat sejak tahun lalu,” ungkapnya.
Selain itu, menurunnya okupansi di momen libur Lebaran juga dipengaruhi rangkaian libur panjang mulai dari Natal, Tahun Baru, hingga Isra Mikraj dan Imlek yang waktunya berdekatan.
Lebih lanjut, salah satu strategi yang digunakan pengelola hotel agar tetap menarik minat tamu adalah dengan tidak menaikkan tarif kamar setinggi musim liburan pada umumnya.
“Rate hotel kami lebih rendah dari tahun lalu, jadi kalau tahun lalu kami bisa naikkan rate kamar hampir dua kali lipat. Sekarang kami bisa menaikkan dengan harga-harga weekend, jadi tidak bisa naik terlalu tinggi,” tutupnya.
Hal senada dikatakan salah satu pebisnis villa di Kota Batu, Rizky Ramdan bahwa situasi yang sama juga terjadi pada bisnis villa. Menurut dia, penurunan omzet mencapai 30 persen dibanding pada kuartal I tahun 2024 lalu.
Menurut pria yang juga Ketua HIPMI Kota Batu ini, selain karena penurunan daya beli masyarakat, juga ada faktor trust issue terhadap maraknya penipuan villa yang masih terjadi sehingga tingkat kepercayaan konsumen memesan villa lewat booking agent menurun drastis.
”Akhirnya, waktu lebaran kemarin hotel dan juga villa gak bisa memasang tarif tinggi. Jadi selama lebaran kemarin kita hanya bisa pasang di harga akhir pekan (weekend),” jelas beber Rizky.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
redaktur: jatmiko