Kota Batu, Tugumalang.id – RSUD Karsa Husada di Kota Batu, Jawa Timur memantapkan diri sebagai RS Tipe B yang sebelumnya bertipe C. Terbaru, sederet pelayanan kesehatan di sana akan ditambahkan. Seperti fasilitas super VVIP, VVIP, poli estetika, poli eksekutif, poli akupuntur hingga instalasi gizi.
Kelima fasilitas itu akan diluncurkan dalam waktu dekat dan diresmikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Meski fasilitas itu sudah siap, namun belum dapat dioperasikan karena menunggu peresmian.
Direktur RSUD Karsa Husada Kota Batu, Muhammad Rizal menuturkan, usia rumah sakit yang ada di angka 89 tahun ini memang menjadi momen bagus bagi RS yang sudah ada sejak 1934 itu. Total hingga saat ini mereka sudah punya 30 klinik.
”Semoga dengan penambahan pelayanan ini bisa melayani masyarakat Kota Batu dengan mutu yang baik dan menjangkau segala level, hingga masyarakat di Malang Barat seperti Pujon, Ngantang hingga Kasembon.
Perkembangan pesat RSUD yang berada di bawah naungan Pemprov Jatim ini mendapat apresiasi dari Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai. Dia berharap RS Karsa Husada bisa meningkatkan pelayanannya, khususnya untuk masyarakat Kota Batu.
”Apalagi berbagai fasilitas tambahan juga telah diluncurkan. Mutu pelayanannya juga baik dan tidak perlu lagi jauh-jauh untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,” ujar Aries.
Aries juga mengapresiasi atas inovasi RSUD Kota Batu yang juga mengembangkan konsep medical tourism. Seiring dengan arahan Kota Batu dalam memajukan sektor pariwisata.
Sebab itu, pihaknya mendukung penuh berbagai kebijakan pelayanan kesehatan dari pemerintah provinsi melalui RS Karsa Husada Kota Batu. Terutama dalam hal peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Lebih lanjut, pihaknya juga ingin berkolaborasi dengan RS Karsa Husada dalam hal pengentasan masalah stunting di Kota Batu. Sebab menurutnya, permasalahan stunting bukan hanya urusan Pemkot Batu saja, melainkan juga urusan bersama.
Aries sendiri bahkan mengusulkan agar tiap ASN diwajibkan menjadi orang tua asuh untuk balita penderita stunting. “Minimal tiap ASN mengasuh minimal 2 anak balita. Seperti RS Karsa Husada saya kira juga harus ikut bantu,” usulnya,
Saat ini, angka stunting di Kota Batu mencapai 13 persen atau 1.540 anak. Sebelumnya angka stunting di Kota Batu Barat mencapai 14 persen. Ke depan, Pemkot menargetkan angka stunting bisa mencapai angka satu digit.
Oleh karena itu, pelibatan ASN dalam penanganan stunting merupakan salah satu langkah efektif dan tepat untuk bisa mencapai target stunting yang sudah ditetapkan.
“Dengan pelibatan ASN ini, saya yakin tahun 2024 stunting di Kota Batu bisa ditekan hingga 1 digit,” ungkapnya.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko