MALANG – Musim Pandemi COVID-19 ini memang berdampak pada perekonomian masyarakat di Indonesia. Namun, ternyata ada beberapa sektor perekonomian yang justru mendapatkan berkah, salah satunya bisnis rokok.
Humas HRD PT Gudang Baru Berkah, Didit Ardiyanto mengatakan, selama masa pandemi ini jumlah produksi rokok mereka justru meningkat.
“Kalau dari sisi produksi ada penambahan hampir 10 sampai 20 persen. Satu minggu untuk kretek itu biasanya 14.000 bal, setelah adanya pandemi ini bisa 17.000 bal,” ungkapnya, Jumat (05/02/2021).
“Satu bal itu tergantung merk, kalau satu press rata 10 pack rokok. Kalau bal itu ada yang 10 press, ada juga yang 20 press,” sambungnya.
Didit berspekulasi jika saat pandemi ada banyak orang yang bekerja dari rumah, sehingga memungkinkan jumlah konsumsi rokok mereka meningkat.
Selain itu, dengan peningkatan jumlah produksi rokok ini, tentu berimbang pada peningkatan jumlah pemasukan juga. Namun, ia tidak mau mengungkapkan berapa kenaikan omzet PT Gudang Baru Berkah.
“Kalau untuk pemasukan, sebenarnya kalau dari sisi umum meningkatkan, tapi kalau dari sisi dalam kita menurun,” ungkapnya.
Penurunan dari sisi Didit adalah pengeluaran untuk pencegahan COVID-19 juga meningkat.
“Karena pengeluaran untuk COVID-19 juga banyak, misalnya ada karyawan tidak enak badan langsung rapid tes, kan biayanya juga banyak,” bebernya.
Kendati demikian, PT Gudang Baru Berkah tetap mengutamakan protokol kesehatan agar tidak terjadi klaster baru penyebaran COVID-19.
“Alhamdulillah sudah ada pemasangan sekat-sekat (antar karyawan) untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19,” tegasnya.
Hal ini terbukti cukup ampuh, pasalnya penerapan protokol kesehatan di PT Gudang Baru Berkah berhasil menanggulangi serbuan virus asal Wuhan, China ini.
“Dulu mulai Bulan Maret 2020 sampai Mei 2020 kita menerapkan WFH 50 persen. Lalu saat lebaran mulai masuk lagi itu kita ada tes semua, total karyawan 3.900 sekian Alhamdulillah tidak ada yang terkena COVID-19,” pungkasnya.