Malang, Tugumalang.id-Senin (10/3/2025), Saat matahari mulai meninggi, kami tiba di Desa Peniwen, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Pemandangan yang tak biasa tersaji di sini, berbeda dengan kebanyakan desa di Kabupaten Malang yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Di Peniwen, terdapat penjual daging babi, baik yang sudah matang maupun mentah. Tak jauh dari sana, dua gereja berdiri megah. Berdasarkan data desa, jumlah penduduk Peniwen mencapai sekitar 3.400 jiwa. Dari angka tersebut, 3.285 orang beragama Kristen, 87 orang beragama Islam, 26 orang beragama Katolik, dan dua orang memeluk agama lain.
Meski hidup di tengah mayoritas Kristiani, umat Islam tetap menjalankan ibadah dengan khidmat, seperti di desa lainnya. “Saat saya masih tinggal satu rumah dengan mertua yang beragama Kristen, beliau sering membangunkan saya untuk sahur,” ujar Sumari, 53, seorang warga Muslim Peniwen.
Baca juga: Umat Islam Wajib Tahu! Ini Keutamaan Puasa Ramadan Hari ke-11 Sampai 20

Dalam hal ibadah, Sumari mengaku tidak mengalami kendala karena rumahnya berdekatan dengan Panti Asuhan Ar Rahman. Saat bulan Ramadan, ia melaksanakan salat tarawih di panti tersebut. Sumari dan istrinya, Indah Iswahyuni, aktif dalam kegiatan di panti asuhan, meskipun umat Islam lainnya jarang ke sana. “Alhamdulillah, istri saya seorang mualaf, dia asli Peniwen. Tiga anak kami juga beragama Islam,” tambahnya.
Baca juga: 5 Manfaat Siwak untuk Kesehatan Mulut saat Berpuasa
Mayoritas santri di panti asuhan ini merupakan anak yatim piatu yang berasal dari berbagai daerah, seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Riau, Kalipare, Padang, dan Tulungagung. “Di sini total ada 30 anak, dan semuanya berasal dari luar daerah. Tidak ada yang asli Peniwen,” jelasnya.
Muhammad Ridwan Basori (37), warga Muslim lainnya di Peniwen, merasakan betul kerukunan antarumat beragama di desanya. “Saat ada acara keagamaan Kristen, saya sering ikut membantu. Begitu juga sebaliknya, ketika bulan puasa, istri saya yang beragama Kristen sering membangunkan saya untuk sahur,” tuturnya.

Dhelia Thessalonika, 25, Sekretaris Desa (Sekdes) Peniwen menjelaskan, agama Kristen berkembang di desa ini berkat penyebaran yang dilakukan Sangkius Kasanawi, seorang penginjil asal Suwaru, Pagelaran, Kabupaten Malang. Suwaru sendiri merupakan salah satu kampung Kristen di Kabupaten Malang.
Baca juga: Penderita Maag dan Asam Lambung, Lakukan 5 Tips Ini Agar Perut Tetap Nyaman saat Berpuasa
“Di sini, toleransi sangat tinggi. Saat Lebaran, kami saling berkunjung ke rumah-rumah umat Muslim, dan saat Natal, umat Islam juga datang ke rumah kami,” ujarnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
reporter : irham thoriq
redaktur: jatmiko