BATU, Tugumalang – Kebijakan migrasi TV Analog menuju TV digital rencananya dimulai per 2 November 2022. Namun di Kota Batu, Jawa Timur masih baru melakukan ancang-ancang. Total sudah ada 5085 KK yang akan menjadi calon penerima set top box (STB) atau alat mengakses layanan TV digital.
Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Kota Batu Ferly Syahrudin menuturkan jika pembagian STB itu kemungkinan besar baru bisa dilakukan pada 2023 mendatang. Sementara, daerah dan kota-kota lain sudah membagikannya.
”Tapi kami sudah melakukan pendataan ada 5085 KK calon penerima. Per KK akan mendapat 1 STB,” kata dia dihubungi, Minggu (13/10/2022).
Ferly menuturkan kawasan Malang Raya sendiri memang termasuk dalam kategori gelombang kedua dalam pembagian STB. Hingga saat ini, pihaknya belum mengetahui secara pasti kapan membagikannya.
Saat ini, Diskominfo Kota Batu tengah menunggu keputusan untuk memastikan kapan program dijalankan. “Mungkin juga masih dalam proses pengadaan barang, mungkin tahun depan,” ujar Ferly.
Pembagian STB ini akan dibagikan secara gratis. Kata Ferly dengan mengakses layanan TV digital ini memiliki keunggulan dalam kualitas gambar. Adapun, kriteria penerima bantuan STB ini seperti memiliki pesawat TV analog, berada di lokasi tercakup TV digital dan bersedia menerima dan memanfaatkan bantuan STB tersebut.
Lebih lanjut, untuk kriteria cakupan lokasi yang dijangkau siaran TV digital di Kota Batu menurut dia sudah bisa terkover semua. ”Sebelumnya kita juga sudah pernah berikan 50 STB gratis ke masyarakat waktu sosialisasi pertama dulu,” ujarnya.
Hal ini dibenarkan oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Kota Batu, Sujud Hariadi yang mengamini jika penerapan ASO lebih efisien, terutama bagi pelaku usaha hotel. Sebelumnya, contoh Sujud, pengelola hotel bisa menbayar sampai Rp 200 ribu per layanan televisi berbayar di tiap kamar.
Berbeda dengan penerapan ASO ini nanti, yang hanya butuh membayar Rp 250 ribu per STB untuk menangkap siaran digital. Bahkan dengan set up box tersebut, pengelola hotel tidak perlu lagi berlangganan tayangan berbayar yang mahal.
”Dengan begitu para pengelola hotel juga bisa hemat pengeluaran,” ujarnya.