Tugumalang.id – Wakil Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur, Hikmah Bafaqih menggelar Sosialisasi dan Diskusi Wawasan Kebangsaan dengan Tema “Menebar Kebaikan Menguatkan Indonesia”, di Hotel Grand Cakra, Jalan Green Boulevard No 2 Purwodadi Malang, pada Jumat 26 November 2021.
Kegiatan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan ini sekaligus untuk mengenang dan launching buku Obituary Andri Dewanto Ahmad, seseorang yang menjadi guru, panutan, dan sahabat bagi banyak orang dan jabatannya terakhir saat harus menghadap Allah adalah Koordinator Provinsi Pendamping Desa di Jawa Timur.
Acara yang merupakan bagian dari sosialisasi sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Timur itu dihadiri oleh tiga narasumber yaitu Robikin Emhas selaku salah satu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan staf khusus Wapres, Hakim Jaily selaku CEO dari TV9 Nusantara, dan Fauzan Fu’adi selaku Ketua Fraksi FKB DPRD Provinsi Jawa Timur.
“Banyak sekali kebaikan-kebaikan bertebaran dari orang-orang di sekitar kita yang harusnya menjadi teladan tapi tidak pernah terdokumentasi. Seperti yang dilakukan oleh sahabat Alm Andri Dewanto Ahmad, sebenarnya kebaikan tersebut yang akan terus kita dengungkan untuk menguatkan Indonesia karena komteplasi kebaikan jika terus dilakukan akan menguatkan bangsa ini,” buka Moderator acara, M Fairus.
Narasumber pertama, Hakim Jaily menceritakan kebaikan yang dilakukan oleh Alm Andri Dewanto Ahmad. Persaudaraannya dengan Andri seperti saudara. Saat almarhum sakit dan dirawat di ICU, Hakim bermimpi melihat Andri mengenakan toga wisuda dengan wajah yang berbinar sumringah,. Sedangkan Hakin sendiri yang belum mengenakan toga melihatnya dengan wajah sedih.
Narasumber kedua, Robikin Emhas menyatakan mengenal Andri sebagai orang yang sudah moderat, orang yang berwawasan luas, berakhlak utuh. “Tidak mungkin toleran jika tidak berakhlak utuh karena mereka mengetahui bahwa isi dunia ini tidak hanya hitam putih, tetapi banyak warna lain juga, Indonesia bukan negara agama tapi juga negara sekuler. Itu dibuktikan bahwa siapapun di negara Indonesia ini harus memiliki agama. Dengan memahami hal tersebut maka mencintai perbedaan yang ada dalam masyarakat serta perbedaan pola pikir akan lebih bisa diterima dengan lapang hati,” urainya.
Narasumber ketiga, Fauzan Fu’adi bercerita banyak mengenai Andri saat menjabat sebagai Ketua KPU Jawa Timur. “Kebiasaan beliau untuk turun ke bawah, mendatangi mereka yang mengundang tanpa pilih-pilih siapa yang mengundang dan tidak meminta difasilitasi oleh negara itu adalah contoh yang belum pernah dilihat oleh narasumber pada pejabat sebelumnya,” pujinya.
Dalam kalimat penutupnya, moderator menyampaikan bahwa acara ini tidak untuk mengkultuskan Andri tetapi untuk membicarakan kebaikan orang lain serta menteladaninya dan menjadikan landasan dalam berbangsa dan bernegara.(*)