Tugumalang.id – Kondisi bocah berinisial D (7) korban penganiayaan dan penyekapan oleh keluarga tiri di Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, terus membaik. Diketahui, korban hingga saat ini masih menjalani pemulihan di RSSA Malang.
Selama perawatan dan pemulihan di RSSA Malang, korban didampingi relawan Yayasan Bersama Anak Bangsa lantaran seluruh anggota keluarganya yakni ayah kandung, ibu tiri, nenek tiri, kakak tiri dan paman tiri korban telah ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan.
Ketua Yayasan Bersama Anak Bangsa, Yuning Kartikasari yang juga turut mendampingi korban mengatakan bahwa korban sempat menanyakan keberadaan keluarganya. Namun korban juga menyampaikan tak ingin tinggal lagi dengan ayahnya.
Baca Juga: Keluarga Bocah 7 Tahun Korban Penganiayaan di Kota Malang Pernah Mau Diusir Warga
“Dia (korban) bilang saya gak mau kembali ke rumah sana sama ayah,” kata Yuyun, Selasa (17/10/2023).
Menurutnya, korban menyadari bahwa ayahnya sosok yang keras. Namun kata Yuyun, rasa kangen korban kepada keluarganya terkadang muncul. “Kayaknya dia itu tahu kalau ayahnya jahat, tapi rasa kangen itu seperti masih ada. Namanya anak usia segitu kan memang butuh sosok ayah,” ujarnya.
Korban menurutnya juga cukup terbuka dengan orang-orang baru yang menjenguk. Yuyun mengatakan, korban tak pernah menolak saat ada orang baru yang datang.
Yuyun juga mengungkapkan bahwa kondisi kesehatan korban terus membaik. Kini, berat badan korban sudah naik hingga 3 kg. Keceriaan anak tersebut menurutnya juga telah kembali.
“Kondisinya alhamdulillah sudah membaik, ini sudah ceriwis lagi, aktif ngobrol. Sekarang kan masih pemulihan gizi, tumbuh kembang dan trauma,” bebernya.
Baca Juga: 5 Anggota Keluarga Jadi Tersangka Kasus Penyekapan Bocah di Kota Malang
Dia mengatakan tak tahu secara pasti sejauh mana kondisi trauma anak itu. Hanya saja, kata Yuyun, korban kadang-kadang menangis tanpa sebab. Namun saat ditanya, korban menjawab tidak tahu kenapa dia menangis.
“Saya gak berani tanya lebih jauh karena ini kan pemulihan. Takutnya kalau ditanya terus traumanya gak hilang-hilang,” paparnya.
Korban juga sempat menyampaikan keinginannya untuk bisa merayakan ulang tahun. Meski tak tahu tanggal lahir korban, Yuyun kemudian membuatkan acara ulang tahun untuk korban yang akhirnya didukung oleh beberapa pihak seperti Polresta Malang Kota dan lainnya. “Jadi sehari itu dapat banyak surprise,” ucapnya.
Sejauh ini, perkembangan kesehatan fisik dan psikologi anak tersebut menurutnya mulai membaik. Anak itu juga selalu berjalan-jalan sendiri di ruangan. “Dia kalau ke kamar mandi ya jalan sendiri, kalau tidur dia gak mau pakai pempres, mandiri anak ini,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A