TuguMalang.id – Pendidikan dapat mengubah nasib seseorang, demikian juga bangsanya. Prinsip itulah yang dipegang PT Paragon Technology & Innovation, perusahaan kosmetik ternama tanah air yang hingga kini bertahan dan bahkan memiliki 12 ribu karyawan.
Bertahannya PT Paragon selama 37 tahun bukan perkara soal keberuntungan. Prinsip yang dipegang perusahaan ini cukup berbeda dari perusahaan kebanyakan yang berorientasi pada bisnis semata, tapi juga fokus mengawal pendidikan bangsa.
Ini tak lepas dari prinsip kebermaknaan hidup yang mendarah daging dari Pendiri PT Paragon, Subakat Hadi – Nurhayati Subakat yang diimplementasikan dalam prinsip perusahaan ke dalam ‘5 Nilai Inti’ meliputi Ketuhanan, Kepedulian, Kerendahan Hati, Ketangguhan dan Inovasi.
Pengejawantahan prinsip kebermaknaan hidup ini diyakini dapat menciptakan ekosistem perusahaan sebagai ‘support system’ pendidikan yang baik. Dengan demikian, perusahaan dapat terus bertumbuh.
”Pendidikan dapat mengubah nasib seseorang, juga nasib bangsa. Perkembangan Paragon juga berkat dunia pendidikan yang telah membentuk Paragonian hingga sekarang,” demikian kutipan mutiara dari Nurhayati Subakat.
Berdiri sejak 1985 silam, PT Paragon dengan tegas menjadi pelaku industri yang berdiri paling depan dalam mengawal pendidikan bangsa. Banyak sudah program pendidikan yang lahir dari PT Paragon sebagai upaya memajukan bangsa.
Sebut saja seperti Paragon EduLead Program yang terdiri dari Paragon Internship Program (PIP), Novo Club, Paragon Scholarship, Paragon Master Class, Indonesia Peer Leaders hingga Paragon Inspiring Lecturer.
Berbagai macam program pendidikan ini bertujuan untuk membangun dan mencetak generasi emas Indonesia berkualitas unggul. Selaras dengan konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digaungkan Pemerintah saat ini.

Seperti dikatakan Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbudristek RI, Prof. Ir. Nizam, Asean Eng beberapa waktu lalu di program FJP 2022, bahwa mata rantai antara kampus dengan dunia usaha jangan sampai terputus.
Perlu ada kesadaran dan komitmen bersama untuk memajukan pendidikan. Dengan begitu, simbiosis mutualisme akan terbentuk. ”Industri punya problem atau peluang, lalu PT menjawabnya dengan konsep ide, solusi dan inovasi. Keduanya saling kerja sama tanpa ada pihak yang dirugikan,” jelas Nizam.
Melihat cita-cita besar itu, PT Paragon dengan tegas berkolaborasi dan mengambil tanggung jawab itu. Baru-baru ini, PT Paragon membuka rekrutmen PIP atau program magang dan Novo Club. Peserta yang disasar adalah mahasiswa.
Dalam program magang selama satu semester ini, mahasiswa dihadapkan pada situasi nyata di dunia kerja dengan metode belajar berbasis proyek (project based learning). Artinya, dari pengalaman nyata ini menjadi wahana pembelajaran mereka membekali diri mereka dengan soft skill dan hard skill.
”Dua hal ini adalah bekal penting yang sudah harus disiapkan sebelum mereka terjun ke dunia kerja yang sebenarnya,” terang Miftahuddin Amin, EVP and Chief Administration Officer PT Paragon dalam sesi Program Fellowship Jurnalisme Pendidikan (FJP) yang digagas Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) dan PT Paragon Technology & Innovation, Selasa (19/4/2022).
Pengembangan SDM ini disadari penuh PT Paragon juga demi tumbuh kembang perusahaan itu sendiri. Artinya, menyitir pernyataan Subakat Hadi, bahwa tumbuh besarnya perusahaan itu bergantung pada kualitas orang-orang didalamnya.
Kualitas, sambungnya, bisa ditempa dari ekosistem dengan nilai-nilai pendidikan sedari dini dan dengan situasi yang nyata. Jika dianalogikan, mahasiswa di kampus diajari berenang di kolam renang. Namun, fakta di lapangan, mahasiswa ternyata dihadapkan dengan lautan luas, bukan kolam renang.
Berangkat dari permasalahan mendasar itulah, Paragon EduLead Program terus digulirkan. Disana, mereka tidak hanya sekedar diberikan project, tapi juga ditempa secara soft skill dan hard skill hingga menjadi bibit generasi yang unggul.
”Tidak hanya itu, mereka juga punya banyak manfaat dari sini, terutama relasi. Disinilah pentingnya sebuah learning club,” ujarnya.

Berbagai manfaat itu diamini Mahasiswa Peserta Paragon Internship Program, salah duanya ialah Haryo Tetuko Bimantoro. Setelah magang selama 6 bulan disana, Mahasiswa Universitas Gajahmada ini merasa lebih percaya diri mengoptimalkan skill-nya di bidang improve system.
Menurut dia, PT Paragon menjadi ‘The Best Learning Ground’, khususnya bagi mahasiswa. Disana, Haryo bisa mengembangkan kompetensinya secara optimal karena bisa berhadapan langsung dengan situasi permasalahan nyata yang kompleks. Dari situ dia belajar.
”Balik lagi ke analogi tadi, di PIP ini saya tidak hanya mengenal satu gaya berenang saja, tapi banyak gaya untuk mengarungi lautan luas dunia kerja nanti,” akunya.
Hal senada dikatakan Nazilah Laylatushufa yang mengikuti program Novo Club. Novo Club sebagai wadah belajar mahasiswa untuk mengembangkan hal baru yang lebih baik melalui aktivitas diskusi, pembelajaran interaktif, gerakan sosial, peningkatan leadership dan mengedepankan kolaborasi.
Misinya menjadi komunitas pembelajar yang terus berkembang, berinovasi, memiliki wawasan unggul dengan semangat kebersamaan serta memberikan banyak manfaat bagi lingkungan sekitar. Novo Club sudah berjalan sejak Januari 2022 kemarin. Hingga saat ini, sudah ada sekitar 2.798 orang join registrasi bergabung di klub ini.

Menurut Mahasiswa Universitas Mercubuana Jakarta, Novo Club merupakan wadah yang tepat untuk menggodok kemampuan dan potensi diri sebelum menghadapi dunia kerja nanti. Disana, dia mengikuti berbagai kegiatan seperti Novo Class, Novo Lead, Novo Coaching Clinic, Novo Community, dan Novo
Di Novo Club, sambungnya, Layla belajar banyak seputar kepempinan hingga manajemen event. ”Saya dapat banyak pengalaman dan pembelajaran baru di lingkungan yang suportif seperti di Novo Club,” akunya senang.
Haryo dan Layla hanya sekeping dari banyak anak muda yang pernah merasakan ekosistem suportif di PT Paragon. Paragon sendiri tercatat telah memberi beasiswa kepada lebih dari 600 putra-putri bangsa lewat berbagai program.
Seiring waktu berjalan dan dunia bisnis yang terus berkembang tidak membuat PT Paragon Technology & Innovation mengingkari prinsip kebermaknaan hidupnya, lewat pendidikan.
”Karena dengan pendidikan bisa mengubah nasib seseorang, juga nasib bangsa. Peendidikan adalah jalan tol menuju kesuksesan,” demikian penutup artikel mengutip perkataan Nurhayati Subakat, Pendiri PT Paragon Technology & Innovation.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id