Malang, tugumalang.id– Kolaborasi tim riset RKI Univesitas Negeri Malang dengan Universitas Andalas (UNAND), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan UTP berhasil mengembangkan pendeteksi dan adsorber logam berat dan organik pada air limbah.
Pengolahan air limbah yang tidak maksimal menimbulkan rusaknya biota laut serta berakhir pada kurangnya ketersediaan air bersih pada manusia. Hal ini menjadi latarbelakang pengembangan detektor ini.
Baca Juga: Psikoedukasi Mahasiswa UM, Pentingnya Dukungan Sosial terhadap Prestasi Pelajar Remaja
Prof. Dr. Nandang Mufti sebagai ketua tim riset menjelaskan komponen untuk membuat detektor yang efektif untuk mendeteksi logam berat pada air limbah adalah Titanium dioksida (TiO2), Yttria Stabilized Zirconia (YSZ), dan AC karena memiliki fungsi sebagai mendeteksi pencemaran serta absorber logam berat seperti Pb dan Ar di dalam air.

Baca Juga: Prototipe Kapal Penebar Pakan Ikan Next-G Dikembangkan Universitas Negeri Malang
Lanjutnya, detektor ini diharap dapat membantu permasalahan pencemaran logam berat pada air limbah yang sekarang menjadi permasalahan besar di Indonesia khususnya bagi kesehatan manusia serta produksi pangan. Terlebih, dimasyarakat umum karena material yang mudah ditemukan dan harganya yang terjangkau.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
editor: jatmiko