Tugumalang.id – Menjelang bulan suci ramadan, Tradisi Megengan menjadi pemandangan yang tak asing, khususnya di masyarakat Jawa. Biasanya, jika sudah mendekati bulan ramadan, para tetangga akan saling berkirim makanan atau kue. Kue apem menjadi kue yang selalu ada dalam hantaran tersebut.
Tradisi ini sudah menjadi tradisi yang berlangsung secara turun-temurun di kalangan masyarakat Jawa dalam menyambut kedatangan bulan penuh berkah tersebut. Selain berkirim makanan, ada juga yang mengisi kegiatan dengan selamatan dengan mengaji membaca surat yasin dan tahlil.
Disadur dari berbagai sumber, megengan berasal dari megeng yang dalam bahasa jawa berarti menahan. Artinya, selama sebulan ke depan mereka akan melakoni ibadah puasa dengan menahan hawa nafsu dan segala perbuatan negatif.

Sebab itulah, tradisi berkirim makanan dilakukan sebagai bentuk meminta maaf atas kesalahan yang disengaja maupun tidak sebelum menjalankan ibada puasa ramadan. Dengan begitu, ikatan silaturahmi juga dapat terbentuk antar sesama.
”Tradisi berkirim makanan ini memang sudah ada sejak lama, kami di sini sering rutin berkirim makanan, aneka lauk-pauk dan terutama apem,” kata Wati (63), salah satu warga Kelurahan Kota Lama, Muharto, Kota Malang.
Tradisi ini dimaksudkan menjaga tali silaturahmi dan permintaan maaf jika ada kesalahan. Dengan begitu, ibadah bulan suci ramadan juga bisa berjalan lancar hingga menuju hari kemenangan.
”Intinya kami memohon keselamatan dan berkah dan juga menjaga tali silaturahmi antar warga disini menyambut ramadan,” tuturnya.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko