Tugumalang.id – Komunitas yang fokus pada perlindungan lingkungan dan kemanusiaan, Climate Change Frontier (CCF) genap berusia tujuh tahun pada 13 Juli mendatang.
Untuk menyambut pertambahan usia ini, CCF mengangkat tema “Bumi dan Manusia”. Tema ini diangkat dari apa yang terlihat sejak pandemi COVID-19.
“Pemasalahan sangatlah kompleks, tidak hanya dari sisi lingkungan namun juga manusia. Diperlukan gerakan keberanian dan kebersamaan dalam rangka menghadapi masalah-masalah yang terjadi,” ujar Founder CCF, Baskoro.
Sederet masalah yang dimaksud salah satunya adalah pemanasan gobal yaitu adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Hal ini disebabkan dari aktivitas manusia.
Menurut Baskoro, mengabaikan masalah ini akan mengakibatkan bumi semakin terpuruk. “Peningkatan rata-rata di bumi jika tidak dapat dihentikan akan mengakibatkan banyak permasalah yang muncul,” kata dia.
Meski sekian lama banyak pihak peduli terhadap lingkungan, juga sekian banyak negara berupaya menghentikan laju peningkatan suhu rata-rata di bumi, namun muncul permasalah serius di tahun 2019.
Di tahun tersebut muncul pandemi COVID-19. Diakui atau tidak, kata dia, kejadian ini menurunkan upaya untuk menghentikan laju pemanasan global karena semua negara terpaksa harus mengalihkan perhatian mereka untuk melawan virus COVID-19.
Hal tersebut bahkan dialami CCF. Pada tahun 2019, CCF bekerja sama dengan salah satu yayasan dalam mengurangi pemanasan global. Mereka menunaikan langkah nyata dengan melakukan penghijauan di lereng Gunung Arjuno. Namun sayangnya, langkah baik tersebut harus terhenti sementara.
“Mengenai lingkungan hidup, CCF selalu terjun ke lapangan untuk menanam pohon dan mengurangi plastik. Namun pada tahun 2020, COVID-19 mulai masuk Indonesia. CCF mulai membantu masyarakat dan fokus melakukan kemanusiaan. Kita berfikir saat itu masyarakat lebih membutuhkan solusi atas permasalahan yang mereka hadapi, seperti ekonomi, sosial, dan lainnya,” jelasnya.
Kini, di usianya yang akan menginjak ketujuh tahun, CCF tak henti-hentinya melakukan gerakan baik untuk sesama. Upaya dalam menyelamatkan hutan Indonesiapun akan dimulai kembali.
“Kalau ke depan tetap akan selamatkan hutan Indonesia dengan melakukan penghijauan dan mengurangi penggunaan plastik sehingga juga mampu mengurangi sampah plastik,” pungkasnya.(ads)
Reporter: Mila Arinda
Eidtor: Lizya Kristanti
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id