TUGUMALANG – Dari sederet nama atlet berkuda perempuan di Indonesia, nama Ivanna Putri Santosa barangkali sudah tidak asing. Ivanna, –begitu dia dipanggil– masih berusia belia. Namun, sepak terjangnya di dunia olahraga hewan berkaki empat sudah luar biasa.
Di usianya yang masih 17 tahun, Ivanna sudah diplot mewakili Indonesia di kejuaraan Internasional yakni di FEI Dressage U21 di Doha Qatar pada 2019 lalu. Di ajang bergengsi itu, putri bungsu dari pasangan Chendra Santosa (Alm) dan Anna Santosa ini mampu bertengger di peringkat 9.
Capaian prestasi tersebut diraih bukan karena faktor mujur. Namun diraih berkat latihan ekstra keras. Ivanna sendiri sudah berkuda sejak umur 12 tahun. Sejak masih 6 tahun, bahkan dia sudah tertarik dengan kuda.
”Memang sejak kecil itu saya anaknya tomboy. Tapi pas diajak nontom film barbie sama kakak itu saya liat ada kuda pegasus warna biru. Sejak itu, saya ngotot dibeliin kuda ke mama papa,” kisahnya pada reporter tugumalang.id ditemui di Santosa Stable, Semarang, Jawa Tengah belum lama ini.
Kelabakan, orang tuanya pun dengan sekuat tenaga memberikan kado kuda sesuai keinginannya. Karena tidak asa kuda berwarna biru, maka dibelikanlah dia kuda kecil berponi. Namun, Ivanna kecil tetap menangis.
”Akhirnya dikasih kuda besar dan ternyata saya langsung diem. Disitu akhirnya papa paham, kalo anaknya suka kuda. Dan terbukti sampai sekarang,” ujarnya. ”Di keluarga kami yang suka kuda cuma yang cewek. Saya, kakak dan mama,” imbuhnya.

Seiring waktu, meski harus jatuh bangun berkali-kali dari tunggangan kuda, Ivanna tetap ngotot berkuda dan menjadi atlet seperti sekarang. Kata Ivanna, dia mulai berlatih serius menekuni olahraga ini sejak usia 12 tahun.
Dari sekian banyak nama atlet pro, nama Ivanna digadang-gadang menjadi harapan baru Indonesia dalam cabor equestrian atau dressage (tunggang serasi).
Bahkan sejak usia 12 tahun itu pula dia sudah malang melintang di sejumlah kejuaraan, baik nasional maupun internasional. Sebut saja seperti The Best Rider Djiugo Walk Trot, The Best Rider Djiugo Preliminary, Skill and Elegance Dressage Arthayasa, Porda Jabar U21, Cinta Indonesia Open 2017.
Bahkan, perempuan kelahiran 14 Januari 2004 ini ditunjuk mewakili Indonesia dalam kejuaraan FEI Dressage U21 di Doha Qatar pada 2019 lalu. ”Itu saya harus kerja keras banget karena latihan yang saya siapkan di level 2. Tapi waktu kualifikasi yang dibutuhkan di level 4. Kudanya juga perlu gerakan yang advance,” jelasnya.
”Jadi waktu itu istilahnya saya ya sempet gontok-gontokan dengan kuda saya. Tapi saya berusaha tetap yakin dan nothing to loose aja bahwa kuda saya pasti mampu. Puji Tuhan ternyata bisa,” imbuh siswi SMAN 1 Semarang ini.
Total sudah ada puluhan medali emas yang berhasil dia sabet dalam berbagai even kejuaraan. Terakhir, dia juga menyumbang emas di event Porda Jabar U21. Atas capaian ini dia selalu ingat pesan orang tuanya yang selalu mengingatkan untuk terus berlatih.
Ivanna sendiri memang lahir dari keluarga pecinta kuda dari pasangan mendiang pengusaha tersohor di Semarang, Chendra Santosa dan Anna Santosa. Saking cintanya, sang ibunda membangun sebuah destinasi wisata berkuda yang kini dinamai Santosa Stable.
Santosa Stable berdiri di atas lahan seluas 15 hektar di lereng Gunung Ungaran, Jawa Tengah. Dibangun pada 1 Januari 2015. Pengunjung diperkenalkan sensasi baru untuk menghabiskan waktu berwisata dengan mencoba olahraga berkuda.
”Awalnya hanya dipakai untuk latihan dan kandang kuda. Tapi mama kemudian kepikiran untuk bikin sekalian paketan wisatanya. Jadi bisa sekalian kenal olahraga kuda sambil wisata,” jelasnya.
Hingga saat ini, total ada 25 kuda berbagai jenis di sana. Mulai kuda manado, kuda warmblood hingga kuda spanyol atau jenis andalusien. Kuda jenis andalusien ini di Indonesia hanya dipunyai Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan RI. Di Santosa Stable, ada 5 ekor.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Jatmiko