Tugumalang.id – Sejak 16 Agustus 2021 banyak kejadian yang menjadi sorotan di Kota Malang. Yang paling menggemparkan adalah kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang pria berinisial D kepada puluhan mahasiswi dan model. Pelaku diduga memiliki kelainan seksual dengan menjadikan perempuan yang memakai mukena menjadi sasaran berahinya.
Selain itu, juga ada penggerebekan terhadap pasutri terduga teroris di wilayah Lowokwaru yang menggemparkan warga sekitar.
Berikut, rangkuman Kota Malang dalam sepekan yang sudah Tugu Malang ID kumpulkan:
1. Densus 88 Gerebek 2 Terduga Teroris

Densus 88 melakukan penggerebekan kepada 2 orang terduga teroris berinisial CA (41) dan L (31) di Kota Malang, pada Senin siang (16/08/2021).
Salah seorang saksi mata, Mohammad Adit (35), mengatakan bahwa pada pukul 12.30 WIB terjadi penangkapan di Jalan Joyo Utomo gang 4, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
“Jam 12.30 WIB timnya (Densus 88) mulai merapat, terjadi penangkapan di pinggir jalan. Setelah (CA) pulang sholat dhuhur, setelah pulang ditangkap di pinggir jalan,” jelasnya.
Adit mengatakan kalau jumlah personil Densus 88 yang menangkap tidak banyak, hanya sekitar 6-8 personel saja.
“Kalau (Densus 88) bersenjata sih tidak, karena masih diduga. Yang nangkap naik mobil Inova silver, berpakaian biasa,” ungkapnya.
Selain itu, Densus 88 juga menangkap istri CA, L, yang saat kejadian sedang menjaga toko. “Istrinya diambil di rumah, pas posisinya dengan anak-anaknya. Kalau istrinya ditangkap di rukonya Toko Farras RT 04 RW 04,” bebernya.
Adit menceritakan, terduga teroris berinisial CA sehari-hari bekerja sebagai pemilik toko di Toko Farras tersebut. Mereka juga diketahui mengontrak toko tersebut selama 8 tahun.
“CA itu pemilik toko, terduga itu juga ngontrak delapan tahunan, masuk sini 8 tahunan. Kalau mobilnya biasa diparkir di gang 4. Kalau malam diambil dibawa pulang,” ungkapnya.
2. Arema FC Launching Jersey Home Terbaru

Arema FC akhirnya memperkenalkan jersey home terbaru mereka bertepatan pada peringatan hari kemerdekaan Indonesia, (17/08/2021) di Kantor Arema FC.
Yang unik, jersey home Arema FC untuk mengarungi kompetisi Liga 1 musim 2021/2022 ini berbeda dengan biasanya karena menampilkan kebesaran Indonesia di masa lampau dengan corak candi.
Sementara relief yang ditampilkan adalah Kinara Kinari yang berada di Candi Badut, Kota Malang. Relief ini mengisahkan sebagai sepasang wujud yang menjaga mata air. Mata air diartikan oleh Arema FC sebagai bentuk semangat yang harus dijaga.
Presiden Klub Arema FC, Gilang Widya Permana, mengapesiasi jubah baru Singo Edan dengan ikonik kejayaan kerajaan di Malang, karena tidak hanya jadi inspirasi motivasi tim, namun juga memberikan kedekatan emosional kepada publik Malang Raya.
“Semoga tim termotivasi, bahwa Malang banyak melahirkan kstaria dan bekerja keras berjuang untuk kejayaan dan prestasi. Demikian pula harapan jersey ini, semoga disambut baik Aremania dan pecinta bola Indonesia,” ujarnya.
Sementara, Manager Bisnis Arema FC, Yusrinal Fitriandi, mengatakan bahwa jersey ini sebenarnya sudah pihaknya persiapkan cukup lama.
“Ketika bicara tentang masa lampau ada banyak hal yang bisa dipelajari dan dimaknai. Terlebih ketika kita bicara tentang candi, secara filosofi tentu sangat kuat dan memiliki makna yang dalam. Ini yang harus kita maknai bersama,” tegasnya.
Selain dari sisi filosofi, menurutnya dari segi wujud bangunan, candi meski sudah berdiri sejak ribuan tahun lalu, tetap kokoh dan memiliki wibawa tersendiri.
“Selain itu kita juga harus melihat secara wujud dari bangunan candi ini. Zaman berganti hingga ribuan tahun lalu masih tetap berdiri kokoh, kekokohan ini diharapkan menjadi sebuah inspirasi dari perjalanan Arema FC ke depan,” ujarnya.
Terlebih, kata dia, kesan keberanian sesuai dengan tema perjuangan di Hari Kermedekaan Republik Indonesia juga ditampilkan dengan menyelipkan unsur garis merah yang berada di lengan kanan kiri serta di bagian leher serta pundak.
“Arema FC ini tidak hanya sekedar klub sepak bola, di dalamnya ada harga diri yang harus diperjuangkan. Warna garis merah yang ada di lengan, leher serta garis yang menghubungkan di pundak adalah bentuk dari tanggung jawab besar yang harus dituntaskan dengan keberanian,” pungkasnya.
3. Kapolsek Kedungkandang Donor Plasma Konvalesen

Kapolsek Kedungkandang, Kompol Yusuf Suryadi, melaksanakan donor plasma konvalesen melalui PMI Kota Malang usai dinyatakan lulus screening pada acara Gerakan Donor Plasma, pada 12 Agustus 2021 lalu, di Aula Kantor DPRD Kota Malang, yang digagas oleh Tugu Media Peduli.
Yusuf mengatakan, donor plasma ini sangat dibutuhkan oleh keluarga, warga, dan masyarakat yang sedang terpapar COVID-19. Pasalnya, plasma ini sangat membantu penyembuhan terhadap COVID-19.
“Artinya ini gagasan senior kita, Bapak Kapolresta Malang Kota, untuk mengagendakan seluruh anggota Polresta Malang Kota yang pernah terkonfirmasi (positif COVID-19),” ujarnya, pada Rabu (18/08/2021).
“Kita discreening dulu di kantor DPRD dulu di acara yang digagas Tugu Media Peduli tanggal 12 Agustus 2021 lalu,” sambungnya.
Dalam donor plasma tersebut, Yusuf mendapatkan giliran pertama.
“Saya datang ke PMI langsung, di sana luar biasa, sebelum pelaksanaan donor kami dihimbau agar tidur cukup, kemudian perbanyak minum air putih, kemudian jangan makan berlemak. Itu sudah saya laksanakan, dan tadi pagi tepat pukul 10.00 WIB kami dilaksanakan donor plasma,” tuturnya.
“Alhamdulillah diapresiasi ketua dan petugas-petugas PMI dengan mengatakan bahwa donor ini sidah ditunggu-tunggu sama masyarakat. Dan kami diagendakan lagi dalam 2 minggu ke depan untuk melaksanakan donor plasma kembali,” tambahnya.
4. Terungkap Kasus Fetish Mukena

Kasus ini terkuak saat akun Twitter @jeehantz membuat thread terkait pengalaman tidak mengenakkan dirinya menjadi korban fetish mukena, pada Rabu (18/08/2021) lalu.
Dia bercerita terkait foto-fotonya dan beberapa model, mahasiswi, sampai ibu rumah tangga yang diupload di sebuah akun Twitter @pecinta_mukena.
Belakangan diketahui, akun tersebut diduga memuat beberapa tweet bernada mesum terutama pada wanita-wanita yang menggunakan mukena.
Para korban bercerita, foto-foto mereka adalah hasil sesi pemotretan oleh akun online shop Griya Mukena (GM). Dan usut punya usut, diduga bahwa owner Griya Mukena adalah orang yang sama merupakan admin @pecinta_mukena, seorang pria berinisial D.
Lalu, pada Kamis (19/08/2021), seorang pria yang diduga pelaku fetish mukena tersebut membuat video klarifikasi permintaan maaf setelah tahu dirinya viral.
5. Korban Fetish Mukena Resmi Melapor ke Polisi
Salah satu korban fetish mukena, AL (22), yang dilakukan oleh seorang pria bernama D di Kota Malang, resmi melapor pada Polresta Malang Kota.
Dia melaporkan bahwa foto-fotonya dijadikan bahan fetish para pria hidung belang di akun Twitter @pecinta_mukena.
“Saya mau melapor bahwa mas D ini telah melakukan penyalahgunaan foto pada banyak model. Dan dia udah bohong sama kita, dia bukan perempuan dan dia itu laki-laki, serta menyalahgunakan akun tersebut untuk fetish mukenanya,” tudingnya, saat mendatangi Mapolresta Malang Kota.
Dia juga melaporkan bahwa saat ini sudah ada 10 orang perempuan yang mengaku menjadi korban fetish mukena oleh D. “Saat ini yang terkumpul jadi korban ada 10 yang terkumpul di grup (WhatsApp). Cuma kalau keseluruhan ada puluhan yang kita belum tahu,” bebernya.
Dia berharap agar pihak kepolisian bisa segera menangkap D dan D mempertanggungjawabkan perbuatannya. “Harapannya pihak kepolisian bisa cepat menemukan dan mendapat hukuman setimpal agar jera,” tegasnya.
Lebih lanjut, AL juga mengomentari video permintaan maaf yang dibuat oleh D kemarin. Dia mengatakan bahwa para korban masih tidak terima. “Kemarin pas dia upload video minta maaf itu korban-korbannya udah banyak yang lihat. Cuma kita masih belum puas, masa cuma minta maaf aja. Dan kita belum ada bukti apakah dia benar-benar sudah hapus foto-fotonya apa belum,” jelasnya.
Reporter: Rizal Adhi
Editor: Lizya Kristanti