Tugumalang.id – Dalam sepekan terakhir, Kota Batu diwarnai berbagai macam peristiwa penting. Khususnya soal sinyal positif kembali aktifnya pergerakan sektor ekonomi pariwisata seiring penurunan level PPKM. Kabar baiknya, lampu PJU di kota apel ini mulai kembali menyala.
Selain itu, juga ada kabar baik terkait perkembangan kasus kekerasan seksual di SMA SPI Kota Batu. Namun ada kabar duka karena ada seorang petani di Ngantang mendadak hilang saat masuk ke hutan.
Berikut, Tugu Malang ID merangkum peristiwa dan informasi yang terjadi selama sepekan belakangan di Kota Batu:
1. Pemadaman Lampu PJU Resmi Berakhir
Usulan Pemerintah Kota (Pemkot) Batu untuk kembali menyalakan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) akhirnya terealisasi. Dari hasil analisis dan evaluasi menyebutkan, lampu PJU di Kota Batu diizinkan untuk dinyalakan kembali, meski masih menyandang status PPKM Level 3.
Sebelumnya, lampu PJU di kota wisata ini bahkan telah dimatikan saat tiba waktu petang sejak diberlakukan PPKM Darurat sekitar Juli 2021 lalu. Sejak itu, masyarakatpun resah karena dalam kondisi gelap, riskan terjadi aksi kriminal atau kecelakaan.
Kasi Penerangan Jalan Umum Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu, Dedy Angga Satriawan, mengatakan bahwa dihidupkannya lampu PJU ini karena pertimbangan teknis.
”Saat ini, proses pembangunan fisik sedang berjalan. Jadi perlu dihidupkan dengan pertimbangan keselamatan pekerja, kualitas hasil pekerjaan, dan keselamatan masyarakat juga,” jelasnya, pada Kamis (16/9/2021).
Meski begitu, penyalaan lampu PJU yang semula dimaksudkan untuk menekan angka mobilitas warga dan kendaraan ini masih berpotensi untuk dievaluasi.
”Apalagi jika sampai terjadi kerumunan orang yang berpotensi menularkan COVID-19. Kami akan terus berkoordinasi dengan Forkopimda dan juga Satgas COVID-19, apalagi kita sedang berusaha turun level,” jelasnya.
Pantauan Tugu Malang ID, lampu PJU di sejumlah ruas jalan protokol Kota Batu memang sudah menyala. Seperti di Jalan Pattimura, Jalan Panglima Sudirman, Alun-alun Kota Batu, dan di sepanjang jalan protokol Pendem hingga Junrejo.
2. Status Level 2 PPKM Kota Batu Terganjal Capaian Vaksinasi COVID-19
Kepastian Kota Batu menyandang status PPKM Level 2 rupanya disanggah oleh keputusan Mendagri. Belakangan, kota wisata ini diketahui masih menyandang status Level 3, lantaran capaian vaksinasi yang belum mencapai parameter yang ditentukan.
Seperti diketahui, status PPKM di Kota Batu jika mengacu pada Inmedagri Nomor 42 tahun 2021 masih dinyatakan Level 3. Ini dikarenakan capaian vaksinasi di kota wisata ini belum mencapai 50 persen.
Berbeda dengan versi assesment Kemenkes yang menyatakan bahwa Kota Batu sudah dikategorikan menjadi level 2. “Kota Batu sudah level 2, dengan Kabupaten Malang (versi Kemenkes),” ungkap Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, pada Selasa (14/9/2021).
Pernyataan ini kemudian ditegaskan oleh Jubir Satgas COVID-19 Kota Batu, Onny Ardianto, bahwa jika mengacu pada Inmendagri, artinya Kota Batu masih berada di Level 3. Di Inmendagri, disebutkan capaian vaksinasi harus menyentuh angka 50 persen.
”Yang diucapkan wali kota itu benar, kita ada di Level 2 menurut assesment Kemenkes. Namun di situ tidak mengatur kriteria capaian vaksinasi,” terangnya.
”Ketambahan regulasi baru, di Inmendagri tentang parameter capaian vaksinasi harus 50 persen (dosis 1). Jadinya kita masih di Level 3,” imbuhnya.
Artinya, lanjut Onny, assesment Kemenkes dalam hal ini hanya sekedar analisa situasi wilayah, belum menjadi putusan. ”Iya, bukan putusan. Itu adalah bagian dari analisa situasi wilayah,” paparnya.
Meski begitu, pihaknya sudah mulai mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut PPKM Level 2. Di mana dalam situasi ini, tempat wisata dan fasilitas umum sudah mulai boleh dibuka dengan penerapan protokol kesehatan.
3. AKBP Yogi Jabat Kapolres Batu
Tongkat kepemimpinan Polres Batu resmi dijabat AKBP I Nyoman Yogi Hermawan. Pria yang akrab disapa Yogi ini sebelumnya menjabat sebagai Kasubbidpenmas Bidhumas Polda Metro Jaya. Yogi
resmi dilantik oleh Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta, sejak Senin (13/9/2021) lalu.
Nama AKBP Yogi sendiri di Kota Batu atau Malang Raya masih tergolong baru. Namun jika namanya di urusan bola, bukan nama yang asing. Yogi sendiri adalah manajer Bhayangkara FC, tim sepak bola yang dimiliki Polri yang bermarkas di Solo.
Berdarah dan nama Bali, Yogi ternyata lahir dan tumbuh besar di Tuban, Jawa Timur. Sebab itulah, dia menghabiskan waktunya mendukung tim Persebaya Surabaya sejak lahir.
Namun, hasrat mendukung klub kebanggaan arek-arek Surabaya itu jarang terwujud saat menyandang status sebagai anggota Polri. Namun, dia merasa lega saat ditunjuk bertugas mengamankan laga Persebaya versus Persik Kediri pada tahun 2004 silam.
Latar belakangnya di dunia bola ini rupanya berbuah manis. Dia ditunjuk sebagai manager Bhayangkara FC yang berjejuluk The Guardian pada awal 2020 lalu. The Guardian sendiri adalah salah satu tim papan atas sejajar dengan Arema FC.
Bahkan terakhir, Bhayangkara FC juga kerap menggelar pertandingan persahabatan, termasuk dengan Arema FC.
Kini, Yogi akan menjalani hari-hari di Kota Wisata Batu yang juga punya kultur sepak bola yang kuat. 2 klub yang aktif berlaga di Malang Raya adalah Arema FC dan juga Persikoba Batu.
4. Pria Hilang di Hutan Cungkup Ngantang
Seorang pria, Samin (70) tersesat dan hilang saat masuk ke Hutan Cungkup di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang untuk mencari kopi sejak Rabu (15/9/2021) lalu. Hingga kini, Minggu (19/9/2021), keberadaanya masih jadi misteri.
Dari sejumlah penyisiran yang dilakukan, polisi dan tim SAR masih belum dapat menemukan jejak Samin sama sekali.
Kasi Binmas Polsek Ngantang, Aipda AKH Syaifur Rizal menuturkan bahwa selama proses pencarian ini, pihaknya terkendala faktor cuaca hujan yang sering terjadi. ”Setiap sore hujan membuat pengisiran yang kami lakukan tidak bisa maksimal. Sampai hari ini masih nihil,” katanya.
Dugaan sementara, kata dia, Samin yang masuk ke hutan untuk mencari biji kopi dan kayu bakar ini diduga tersesat. Terlebih, jika melihat kontur hutan yang masih alami sehingga kemungkinan membuat navigasi jalan Samin kabur. Apalagi, menurut keterangan dari keluarga, Samin juga mengalami gejala pikun.
Kejadian serupa, kata dia, juga pernah terjadi pada 2020 silam. Seorang anak juga hilang saat masuk ke hutan ini untuk mencari madu lebah liar.
”Mereka tersesat dan tidak dapat ditemukan selama beberapa hari. Akhirnya saat ditemukan sudah kondisi meninggal karena kelaparan dan kedinginan. Memang hutan ini dikenal masih angker ya karena masih alami,” bebernya.
Seperti diketahui, Samin sudah berada di hutan sejak Selasa (14/9/2021). Samin pamit kepada Imron, keponakannya yang mengantar, untuk mencari biji kopi. Namun hingga sore hari, Samin tak kunjung kelihatan pulang.
Saat hilang, Samin memakai kaos putih bergaris merah, celana training warna biru, membawa topi, dan juga tas.
5. Babak Baru Kasus Dugaan Kekerasan Seksual di SMA SPI
Kasus dugaan kekerasan seksual terhadap peserta didik oleh pendiri sekolah SMA Selamat Pagi Indonesia (SMA SPI) di Kota Batu, Julianto Eka Putra, menemui babak baru.
Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak (PA), Arist Merdeka Sirait menyebutkan bahwa berkas perkara tersangka sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur per tanggal 16 September 2021.
Arist menyebut bahwa berkas perkara ini sudah dikirimkan ke Kasubdit II Renakta Polda Jawa Timur kepada Jaksa Penuntut Umum untuk diteliti. Dengan begitu, langkah dalam mengungkap tabir kejahatan seksual ini selangkah lebih dekat lagi.
Pihaknya berharap aparat berwajib bisa serius menangani kasus ini. Mengingat kasus kejahatan seksual merupakan tindak pidana khusus setara dengan tindak pidana terorisme ataupun korupsi.
”Kami harap dari berkas itu sudah lengkap dan siap dinyatakan P21 dan disidangkan. Terduga pelaku dapat dituntut dengan ancaman pidana seumur hidup,” kata Arist, pada Jumat (17/9/2021).
6. Proyek Kereta Gantung
Wacana Pemkot Batu menghadirkan destinasi transportasi kereta gantung terus dibahas. Bahkan kabarnya, realisasinya akan dikebut tahun ini. Sebelumnya, proyek akan mulai dikerjakan pada Januari 2021 lalu, namun ditunda karena pandemi COVID-19.
Progres baru ini ditegaskan Komisaris Utama PT Among Tani Indonesia (ATI), Tomy B Satrio selaku pencetus dan konseptor kereta gantung atau cable car ini.
Dia mengatakan, kereta gantung sudah masuk Proyek Strategis Nasional sesuai Perpres Nomor 80/2019. Meski begitu, pembiayaan ini dialihkan kepada pihak swasta, bukan lagi memakai kucuran dana APBD maupun APBN.
”Sekarang beralih ke pihak swasta (pendanaan). Murni dari investor pihak swasta atau juga bisa dari masyarakat menanamkan saham,” kata Tomy.
Terkait masyarakat yang bisa andil menanamkan saham, papar Tomy, nanti akan dibentuk koperasi yang akan mengelola dana investasi ini. Jika diasumsikan, jika 1 orang punya 1 lembar saham senilai Rp 1 juta, dengan asumsi 100 ribu penduduk, maka nilainya bisa mencapai Rp 100 miliar.
”Nah kalau masing-masing orang punya 3 lembar saham, nilainya bisa mencapai Rp 300 miliar. Artinya, secara finansial sebenarnya kami sudah siap merealisasikan kereta gantung ini,” ujar Tomy.
”Semoga progresnya terus positif dan akhir tahun ini bisa dimulai untuk peletakan batu pertama tanda proyek ini dimulai,” harapnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti