MALANG, tugumalang.id – Salah satu korban luka Tragedi Kanjuruhan mengaku kerap didatangi arwah temannya. Dia adalah Cahayu Nur Dewata (16), warga Jalan Pulau Galang, Kota Malang yang saat ini belum pulih dari mata merah dan gangguan ingatan.
Cahayu sempat koma selama tiga hari pasca-Tragedi Kanjuruhan. Sempat daya ingatnya berkurang akibat cidera di otak, diduga karena terinjak injak. Kini ingatannya belum pulih 100 persen dan matanya masih merah.
Dia mengaku tiga kali ditemui arwah sahabatnya yang menjadi korban Tragedi Kanjuruhan. Pertama, arwah sahabatnya muncul dari balik jendela rumah saat dia mengeringkan rambut usai mandi.
“Jadi pas ngeringkan rambut, teman saya cewek itu muncul dari balik jendela dan bilang minta didoain. Saya jawab iya,” kata Cahayu, Sabtu (22/10/2022).
Saat itu, dia mengaku tak mengingat sosok sahabatnya tersebut. Namun saat dia menanyakan kepada orang tuanya, sosok itu ternyata adalah sahabatnya.
Beberapa hari kemudian, Cahaya kembali didatangi sosok sahabatnya. Namun hanya sekejab dan tanpa pesan apapun.
Saat kembali datang untuk ketiga kalinya, Cahaya terkejut saat sahabatnya mengajak untuk pulang ke alam lain.
Dia mengaku saat itu hendak tidur dan masih sadar. Menurutnya, hawa kamarnya saat itu juga tiba tiba dingin.
“Itu pas mau tidur, dia datang ngajak saya, ayo ikut. Diajak pulang ke alamnya, saya gak mau,” ujar Cahayu.
Kakak Cahayu, Yeni Puspita mengatakan bahwa kondisi adiknya saat ini sudah mulai membaik. Meski belum 100 persen, mata Cahayu yang masih merah mulai berangsur pulih. Trauma pada lengannya juga mulai pulih.
Sementara untuk ingatan, Yeni dan keluarga terus berusaha membantu Cahayu mengembalikan memorinya. Berdasarkan keterangan medis, setidaknya butuh waktu enam bulan hingga setahun untuk mengembalikan ingatan Cahayu.
“Sekarang kami bantu ingatkan lewat foto foto dan cerita cerita masa kecil. Apalagi biasanya setelah dia ngomong, 5 menit kemudian lupa,” tandas Yeni.
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko