Tugumalang.id – 13 hari pasca kejadian banjir bandang yang melanda Kota Batu pada 4 November 2021 lalu, para korban terdampak mulai harap-harap cemas. Belasan hari sudah mereka hidup luntang-lantung. Ada yang di rumah saudara, ada yang di rumah tetangga.
Saking tidak sabarnya, sejumlah korban terdampak di Dusun Sambong, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, memilih membangun kembali rumahnya sendiri yang sudah hilang tersapu air bah.
Seperti dilakukan Agus Mulyono, warga RT 3 RW 3, Dusun Sambong. Saat dikunjungi, Agus tampak sibuk membersihkan sisa puing-puing rumahnya. Di sana, dia punya rumah seukuran 4×5 meter dengan jarak ke sungai sekitaran 6 meter.
Agus mengaku akan membangun rumahnya kembali karena hanya itu tanah yang dia punya. Tanah itu adalah tanah pemberian orang tuanya yang sudah dia tinggali selama 10 tahun terakhir.
”Ini saya siap-siap mau bangun rumah saya lagi. Kata tetangga soalnya segera dibantu bersih-bersih biar pembangunan dari pihak desa bisa segera dimulai,” ucapnya, pada Selasa (16/11/2021).
Kata dia, dirinya juga sudah didata oleh pihak desa terkait bantuan pembangunan rumah. Selain itu, bantuan dari pihak keluarga, relawan, dan donatur juga telah terkumpul. Dia optimistis bisa segera punya rumah kembali.
Agus mengungkapkan bantuan material itu juga akan dikirim dalam waktu dekat. Sebab itu, dirinya mulai bersiap-siap sejak sekarang. Dia memilih untuk tetap bertahan dan tinggal di lokasi tersebut, meski juga memiliki resiko yang tinggi.
”Kalau ditanya takut, khawatir ya khawatir. Tapi ya gimana lagi saya hanya punya tanahnya di situ. Mau gak mau saya tetap harus bangun rumah di situ,” akunya.
Terpisah, Sekretaris Pemdes Bulukerto, Hendra Setiawan membenarkan bahwa pihaknya akan memberikan bantuan kepada warganya untuk merenovasi atau pembangunan rumah. ”Semua kebutuhan baik berupa material dan sebagainya kita akomodir penuh. Kami dari desa ingin agar mereka bisa memiliki rumah kembali,” ujarnya.
Sementara itu, pemerintah masih berfokus dalam menangani sisa material bencana. Di lain hal, pemerintah sedang menyiapkan proses relokasi bagi warga terdampak untuk tinggal di hunian sementara (huntara).
Rencana relokasi ini sendiri masih dalam tahap survei. Pemkot Batu masih terus berkomunikasi dengan Pemdes Bulukerto terkait kebutuhan yang diperlukan untuk penyiapan relokasi. Semua biaya pembangunan rumah dari Kementerian PUPR.
”Sampai sekarang progres-nya masih dilakukan perhitungan. Karena tidak mudah juga ya. Kami masih terus komunikasi, baik dengan desa juga dengan pusat,” kata Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso.
Punjul mengimbau kesadaran seluruh pihak untuk memahami bahwa relokasi adalah solusi terbaik demi mengantisipasi korban jiwa lanjutan. Pasalnya, potensi banjir bandang masih menghantui.
”Kalau tetap bersikukuh, nanti takutnya resiko yang harus ditanggung lebih besar. Saya kira memang tidak mudah untuk meyakinkan ini,” pungkasnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti