MALANG – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mencatat ada 108 kasus COVID-19 Varian Omicron. Klaster sekolah dan klaster keluarga mendominasi temuan kasus Omicron di Jawa Timur.
“Omicron di Jatim ini didominasi dua klaster yang paling menonjol. Yakni klaster sekolah dan keluarga,” ujar dr. Erwin Astha Triyono, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur usai meninjau isoter di Kota Malang, Sabtu (5/2/2022).
Menurutnya, penyebaran omicron di Jatim ini juga sudah tak tampak adanya paparan dari transmisi luar negeri. Namun disebutkan, saat ini mayoritas adalah transmisi lokal.
“Kalau dulu itu dari perjalanan luar negeri, tapi sekarang memang lebih banyak dari transmisi lokal,” katanya.
Dia juga menjelaskan bahwa dari seluruh sampel yang di tes menggunakan Whole Genome Sequencing (WGS) di Surabaya, mayoritas dinyatakan positif Omicron. “Yang ketemu itu 90 persennya adalah Omicron,” ucapnya.
Sementara itu disebutkan, saat ini reagen sebagai bahan pemeriksaan WGS ketersediaannya kian terbatas. Pihaknya juga tengah menanti kiriman reagen dari Pemerintah Pusat.
“Sehingga pemeriksaan WGS itu dibatasi. Jadi hanya untuk yang kritis, berat, atau untuk yang meninggal, atau untuk klaster. Itu yang nanti diprioritaskan pemeriksaan WGS, jadi tidak semua diperiksakan WGS,” jelasnya.
Dia juga mengatakan bahwa dari 108 kasus omicron di Jawa Timur tersebut, 22 kasus diantaranya adalah dari Kota Malang. “Di Kota Malang terbaru ada 22 kasus,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
editor:jatmiko