MALANG, Tugumalang.id – Kota Malang menyambut gembira perolehan Piala Adipura tahun 2022 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Hal itu ditandai dengan digelarnya Kirab Piala Adipura bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Malang hingga masyarakat, Jum’at (3/3/2023).
Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan agebda kirab ini sebagai wujud syukur dan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkomitmen tinggi untuk menjaga kebersihan lingkungan Kota Malang.
“Karena Kota Malang ini bukan milik pemerintah, tapi adalah milik semua warga Kota Malang. Maka kami sampaikan terimakasih dan bersyukur karena Adipura ini pencapainnya tidak segampang yang dibayangkan. Komponennya luar biasa dan tim penilainya juga banyak,” ujarnya.
Sebab itu, ia berharap di tahun berikutnya Kota Malang tak hanya mempertahankan Piala Adipura, tapi juga meningkat menjadi Adipura Kencana. Salah satu upayanya yakni dengan mengurani sampah plastik.
“Karena komponennya semakin berat, yang bisa mewujudkan adalah kita semua, masyarakat juga. Kami terus mendorong pengurangan sampah plastik,” urainya.
Diketahui, agenda Kirab Piala Adipura diawali dengan apel pagi serta kerjabakti di Alun-alun Merdeka Kota Malang.
Selanjutnya, kirab atau arak-arakan Piala Adipura berlangsung dengan start di Balaikota Malang dan finish di Taman Rekreasi Kota (Tarekot) Malang.
Di Tarekot, kegiatan diisi dengan penyerahan Piala Adipura kepada Wali Kota Malang serta bancaan atau ramah tamah.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Noer Rahman Wijaya menambahkan bahwa untuk mempercepat laju Kota Malang meraih Adipura Kencana, terdapat beberapa hal yang perlu digalakkan.
Antara lain, peningkatan sarana prasarana kebersihan, penambahan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) baru hingga armada truk sampah.
“Seperti yang disampaikan Pak Wali Kota, tren kita untuk sampah sekarang sudah 700 – 750 ton. Itu sudah kita angkut dari TPS ke TPA setiap harinya. Jadi ini semakin membuat tren yang baru,” tukasnya.
Ditambahkan, bahwa parameter penilaian Adipura ini sesuai dengan Perda yang ada di Kementerian LHK. Beberapa unsur yang terlibat yakni DLH, Diskopindag yang mengolah lingkungan pasar, Dishub yang mengolah terimal hingga Dinas Pendidikan terkait dengan lingkungan dan kebersihan sekolah.
“Namun catatan dan garis besarnya adalah daya dan upaya kita untuk bisa mengolah sampah itu. Jadi tidak hanya ditimbun, ditumpuk dan dibuang tapi pengolahannya. Banyak upaya dan catatan kemarin yang memang menjadi catatan kita menuju Adipura Kencana,” beber Noer Rahman.
Reporter: Feni Yusnia
editor: jatmiko