Tugumalang.id – Kasus perundungan atau bullying pada anak-anak masih terus bergulir. Setidaknya, sudah ada 10 kasus bullying yang terjadi di Kota Batu, Jawa Timur selama 2023. Tidak jarang, aksi bullying ini juga kerap mengarah ke tindak pidana.
Melihat situasi tersebut, Dinas Pariwisata Kota Batu menggelar diskusi terkait bullying anak pada Kamis (21/12/2023). Diskusi bertajuk ”Bullying: Mengapa Harus Terjadi?” itu mengundang para pelaku, korban dan juga keluarga perundungan anak.
Dalam diskusi tersebut dihadiri dua narasumber yaitu Sayekti (Psikolog) dan Naily Iriani (Advokat). Diskusi juga dihadiri Telewicara, KPAI Hakim Adhoc dan testimoni pelaku, korban dan keluarga perundungan.
Baca Juga: Rekrutmen Anggota KPPS Kota Batu Sisakan 567 Slot Kosong di Hari Terakhir
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Siddiq menuturkan jika maraknya kasus bullying ini harus ditekan dengan memperluas wawasan pendidikan Hak Asasi Manusia (HAM). Sedikitnya, sudah ada 10 kasus bullying terjadi pada anak di 2023 ini.

“Korban bullying ini kasihan sekali. Ada yang bahkan sampai trauma, gak berani cerita ke siapa-siapa. Nah maka dari itu dari diskusi ini akan dibahas apa dan bagaimana yang harus dilakukan orang tua untuk menekan kasus bullying ini,” jelasnya.
Baca Juga: Waspada! Perempuan Jadi Korban Pamer Kelamin di Kota Batu
Dalam diskusi ini juga melibatkan anak-anak pelajar SMA termasuk orang tua. Harapannya mereka bisa aware dengan masalah bullying dan ikut melakukan penguatan dan pencegahan kasus bullying di lingkungan masing-masing
“Maka dari itu, kita juga mengenalkan pendidikan HAM ini kepada anak-anak. Sekaligus juga untuk mengenalkan Museum HAM ini ada juga di Kota Batu,” imbuhnya.
Dalam diskusi itu juga menampilkan seni teater dari Teater Pandu SMA Negeri 1 Kota Batu sebagai bagian dari upaya mengembangkan geliat kesenian di Kota Batu yang digawangi anak-anak muda.
Reporter : M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A