Tugumalang.id – Warganet kembali mengkritik habis-habisan kesemrawutan penataan infrastruktur di Kota Malang, Jawa Timur. Kini, giliran traffic light atau lampu merah di Jalan Arjuno, Kecamatan Klojen, Kota Malang atau simpang empat Kacab BRI Kawi mendapat sorotan tajam.
Gara-garanya, traffic light itu berdiri di tempat yang tidak sewajarnya alias dibangun di tengah trotoar jalan. Akibatnya, pejalan kaki yang melintas di sana akan merasa heran.
Bahkan, traffic light ini mengganggu pandangan bagi pengguna jalan disabilitas netra. Pasalnya, traffic light ini juga berada tepat di atas guiding block atau garis bantu penglihatan warga disabilitas.
Nyinyiran warganet ini datang dari sebuah akun di media sosial, @nupnup. Ia mengunggah sebuah foto traffic light yang berdiri di atas pedestrian jalan itu. Alhasil, unggahan itu menuai beragam respon dari warganet.
Seperti dikatakan akun @jemblungganteng yang ikut jengah melihat pemandangan itu. “Sing masang kulino urip gak tertib paling, mangan ndk jeding, turu ndk mbale. iku dalane wong mlaku dipasang beton, kate disepak iku yo atos.. mboh wes (yang masang kebiasaan hidup tidak tertib paling, makan di kamar mandi, tidur di balai. Itu jalan untuk orang lewat dipasang beton, mau ditendang ya keras, enggak tahu dah),” tulisnya.
“Positif thinking aja, biar sepeda atau motor enggak bisa lewat trotoar,” cibir akun lain @occyosy.
Reporter mencoba menelusuri tempat tersebut. Tak hanya di satu sisi, traffic light di sisi lain juga terlihat dibangun di atas pedestrian. Menurut penuturan warga sekitar, traffic light itu masih baru dibangun sekitar sebulan lalu.
“Sebelumnya, traffic light dipasang masih lebih menjorok ke jalan. Sekarang dibangun lagi malah menjorok ke tengah trotoar,” kata salah seorang warga yang tak ingin disebut namanya sembari menunjukkan lokasi bekas bangunannya.
Warga sekitar lainnya, Aldi (32), menilai pemasangan traffic light di atas trotoar tersebut terkesan asal-asalan. “Kan sudah jelas kalau itu trotoar. Meski kita masih bisa menghindar kan tapi kalau dilihat kan ya enggak asik juga ya,” ujarnya.
Aldi menilai seharusnya pemerintah bisa melakukan perencanaan penataan infrastruktur dengan cermat. Tidak hanya dengan berdalih sekedar menyerap anggaran semata.
“Sudah tahu itu trotoar kan ya enggak cocok ya dikasih lampu merah. Selain itu di situ kan juga banyak tiang-tiang lain yang semrawut, harusnya juga dibersihkan saja,” kata dia.
Sebelumnya, penataan infrastruktur di Kota Malang juga sering kena damprat warganet. Sebut saja mulai kloset tanpa sekat di gedung MCC, tiang berjejer menghalangi zebra cross di Kayutangan Heritage hingga boks telepon khas London di Kayutangan.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A