KOTA BATU, Tugumalang.id – Kemacetan masih menjadi masalah klasik yang akan dihadapi Kota Batu, Jawa Timur selama masa perayaan Hari Raya Idul Fitri 2023 mendatang. Diprediksi, kota kecil wisata itu akan dikunjungi oleh satu juta wisatawan.
Sebab itu, perlu koordinasi intensif antar lini, baik Pemkot Batu, Polres Batu dan juga jajaran samping lainnya. Sejauh ini, kemacetan masih menjadi kendala yang kerap dikeluhkan wisatawan. Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai berharap ada sinergitas khusus yang harus dijalin untuk mengantisipasi hal ini.
Di sisi lain, Aries menyarankan agar ada semacam kanal update informasi secara real time tentang aktifitas kemacetan hingga kapasitas tempat wisata yang sudah penuh.
”Dengan begitu, petugas bisa melakukan langkah-langkah strategis, untuk mengatasi kemacetan dan kepadatan wisatawan. Begitu juga masyarakat bisa update informasi,” ungkap Aries, Minggu (16/4/2023).
Adapun, titik-titik rawan macet diprediksi akan terjadi di sejumlah titik. Mulai Alun-Alun Kota Batu, Simpang tiga Pendem, Jalan Ir Soekarno, Jalan Diponegoro, Simpang 3 Bendo, Perempatan Jalan Trunojoyo dan Perempatan Arhanud.
Tingkat kemacetan diprediksi akan bertambah mengingat kasus COVID-19 sudah menurun. Terlebih, pemerintah sudah melonggarkan sejumlah kebijakan pembatasan.
Kapolres Batu AKBP Oskar Syamsudin menuturkan bahwa pihaknya akan menerjunkan tim urai jika nanti muncul kemacetan. ”Untuk mencegah itu, nanti kami akan menyiapkan tim urai. Teknisnya akan dibahas lebih lanjut,’; ujarnya.
Rencananya, Operasi Ketupat Semeru 2023 akan dimulai pada Senin, 17 April 2023 nanti berlaku selama 14 hari, mulai 18 April hingga 1 Mei 2023. Selain lalu lintas, pihaknya tetap akan mengutamakan penegakan hukum.
“Kita waspadai semua kerawanan dan potensi yang bisa terjadi. Mulai kegiatan mudik, wisata, pusat belanja, takbir hingga potensi ranmor, mercon, miras, narkoba hingga rambu lalu lintas,” terang Oskar.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko