MALANG, Tugumalang.id – Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan menyatakan akan golput di Pemilu dan Pilkada 2024 selama keadilan belum mereka dapat. Hal ini mereka lakukan karena mereka tak lagi percaya pada wakil rakyat serta pemimpin yang tidak memperjuangkan keadilan bagi korban dan keluarganya.
“Saya pasti golput. Kami sebagai rakyat memilih wakil rakyat, tapi kenapa rakyat tidak dibela?” ujar Riyanto, ayah dari korban meninggal Muhammad Rian Fauzi (15), usai menghadiri doa bersama di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan, Sabtu (21/10/2023) sore.
Menurut Riyanto, anggota dewan tidak pernah menyambangi keluarga korban dan membantu mereka dalam proses mencari keadilan. Karena merasa hanya digunakan untuk mencari suara dan tidak didampingi untuk mencari keadilan, Riyanto memutuskan untuk tidak memilih siapa-siapa di Pemilu mendatang.
Tak hanya Pemilu legistalatif dan presiden, Riyanto juga mengatakan akan golput pada Pilkada 2024 mendatang apabila pada saat itu keadilan masih belum mereka dapatkan.
“Kami akan golput. Selama masalah Tragedi Kanjuruhan ini masih belum diusut, saya pribadi sebagai ayah korban dipastikan golput,” tegas Riyanto.
Hal ini juga diamini oleh Devi Athok, ayah dari korban meninggal dunia Natasya Debi Ramadhani (16) dan Nayla Debi Anggraeni (13). Ia menyebut ada ribuan keluarga korban beserta korban luka-luka yang akan golput di Pemilu 2024.
Mi“Mungkin ada ribuan (yang golput). Masih banyak yang berjuang untuk keadilan Tragedi Kanjuruhan yang menyatakan golput,” kata Devi.
Baca juga: Berita Tugumalang.id di google news
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor:jatmiko