Tugumalang.id – Selain apel, Kota Batu, Jawa Timur, digadang-gadang akan mempunyai komoditas ikon baru yaitu jeruk. Jeruk khas yang ditanam di tanah kota berjejuluk Swiss Kecil itu bernama Jeruk Keprok 55.
Karakter ikonik jeruk keprok 55 ini mendapat pengakuan langsung dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang berkesempatan mengunjungi dan menikmati Wisata Petik Jeruk keprok 55 di Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, beberapa waktu lalu.
Menurut Khofifah, potensi komoditas jeruk keprok 55 untuk menjadi daya tarik baru sangat tinggi. Selain itu, hal ini bisa menjadi alternatif penghasilan baru ketika daya produksi apel mengalami penurunan.
Baca Juga: Pemkot Batu Mulai Peras Otak Merespon Sambatan Petani Apel
Bayangkan saja, di suatu kebun jeruk seluas 2 hektare mampu menghasilkan kurang lebih 10 ton dalam masa panen 10 bulan. Artinya, setiap bulan, petani bisa menghasilkan produksi satu ton jeruk keprok.
Tentunya, sambung dia, ini menjadi celah yang bisa dimanfaatkan. Menurunnya produksi apel ini akhirnya membuat pelaku wisata memutar otak untuk menarik kunjungan wisatawan. Hingga akhirnya menemukan satu potensi yang selama ini belum tergarap secara maksimal.
“Suhu Kota Batu yang sejuk sangat nikmat sambil minum buah jeruk segar dan manis ini. Apalagi juga bisa dibungkus bahkan bisa langsung diperas dalam kemasan gelas,” ungkapnya, Sabtu (17/6/2023).
Baca Juga: Pura Luhur Giri Arjuno, Wisata Religi di Tengah Indahnya Perkebunan Apel Batu
Melihat potensi itu, Khofifah menegaskan akan mendorong petani Jeruk di Kota Batu untuk terus mengembangkan usaha dan budidaya yang ada.
“Allhamdulillah permintaan buah-buahan segar terus melonjak. Salah satunya jeruk keprok yang banyak diincar masyarakat dan bisa memenuhi asupan vitamin dalam menjaga daya tahan tubuh,” jelasnya
Terpisah, Pj. Walikota Batu, Aries Agung Paewai, menuturkan bahwa wisata petik jeruk ini memang didasarkan pada situasi sulit saat produktivitas apel terus mengalami penurunan.
Melihat pasar jeruk yang menjanjikan, Aries melihat para petani ini akhirnya bisa beralih memanfaatkan lahan apel untuk ditanam jeruk punten dikarenakan pangsa pasar yang menjanjikan untuk jeruk.
“Allhamdulillah, intervensi pemerintah lewat berbagai stimulus, support bantuan kepada petani jeruk agar harganya kompetitif dengan pasar jeruk dari daerah lain. Kami berkomitmen terus mendorong pemanfaatan lahan untuk bisa digunakan untuk komoditi Jeruk,” ucapnya.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A