Tugumalang.id – STIE Malangkucecwara (ABM) bekerja sama dengan Kanda University of International Studies Jepang untuk menggelar program Sakura 2024 atau pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Sebanyak 10 mahasiswa Jepang mengikuti acara pembukaan program Sakura bertajuk ‘Jelajah Indonesia’ di STIE Malangkucecwara pada Senin (12/2/2024).
Direktur Indonesian Studies Program STIE Malangkucecwara, Suprapti mengatakan bahwa program Sakura 2024 ini merupakan program intensif ke-24 sejak 2002. Dikatakan, program Sakura tahun ini mengangkat tajuk ‘Jelajah Indonesia’.
Baca Juga: Semangat Persatuan Warnai Penutupan PMM 3 STIE Malangkucecwara
“Mahasiswa dari Jepang ini meski belum datang di banyak tempat di Indonesia, tapi di dalam pembelajaran kami jelajahkan mereka ke seluruh Indonesia,” tuturnya.
Dalam pembelajaran di STIE Malangkucecwara, para mahasiswa asal Jepang itu akan diberikan pembelajaran soal kekayaan Indonesia baik di bidang budaya, kuliner hingga pariwisata. Mereka bahkan juga akan disebar agar mampu berbaur dengan warga lokal. Hal ini sekaligus juga untuk melatih keterampilan bahasa Indonesia.
Baca Juga: STIE Malangkucecwara Fokus Tingkatkan Leadership Bersama Berbagai Perguruan Tinggi
“Mereka juga akan belajar budaya, seperti tari, batik hingga mengenal lebih dalam kehidupan orang Indonesia. Untuk itu, masing masing mahasiswa ini akan kami titipkan ke dalam satu keluarga Indonesia. Tentu kami titipkan di warga sekitar kampus ini,” ucapnya.
Dikatakan, 10 mahasiswa asal Jepang ini akan mengikuti pembelajaran di STIE Malangkucecwara selama sebulan ke depan. Tentu mereka juga akan diberikan pendampingan oleh tenaga pendidik maupun mahasiswa STIE Malangkucecwara.
“Rencananya kami juga akan ajak mereka ke pantai pantai di Malang sebagai ajang promosi pariwisata. Lalu di Bali akan kami kenalkan pariwisata dan budaya khas di sana,” kata dia.
Suprapti menyampaikan bahwa STIE Malangkucecwara juga mengirimkan sejumlah mahasiswanya ke kampus Kanda University of International Studies Jepang. Bahkan mahasiswa juga ditempatkan di industri Jepang untuk mengikuti program magang.
Sementara itu, Dosen Pendamping dari Kanda University of International Studies Jepang, Prof Suyoto, mengatakan bahwa program Sakura ini diharapkan mampu mendongkrak kemampuan bahasa Indonesia sekaligus pengetahuan budaya Indonesia bagi para mahasiswa asal Jepang itu.
“Selama ini mahasiswa hanya belajar di universitas, setelah selesai mereka tidak punya kesempatan untuk mempraktikkan dan mengunakan bahasa Indonesia secara nyata,” ungkapnya.
Lebih lanjut, program Sakura ini juga untuk memberikan pengalaman berbeda kepada para mahasiswa untuk mengetahui situasi politik yang sesang berkembang di Indonesia. Sebab, dalam Program Sakura kali ini juga bertepatan dengan Pemilu 2024.
“Karena masyarakat Jepang, khususnya anak muda itu kurang punya kepedulian dan antusiasme terhadap politik. Mereka yang penting urusan negara ada yang atur, mereka kemudian berfikir tidak perlu repot,” tandasnya.
Baca Juga Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A