TuguMalang.id – 1.001 patung yang dibuat dari instalasi sampah bakal menghiasi Jalan Panglima Sudirman, Kota Batum jalur utama kota wisata tersebut. Ini sebagai bentuk kampanye peduli lingkungan terhadap masyarakat untuk menekan penggunaan plastik yang berbahaya bagi lingkungan.
Rencananya, ribuan patung ini akan dipasang pada Minggu (3/7/2022) mendatang. Di hari yang sama, patung-patung sampah ini bisa dinikmati dengan seksama karena akan dihelat Car Free Day (CFD). Harapannya, pertunjukan ini bisa jadi memecahkan rekor MURI.
Rencana ini diungkapkan Kepala Bidang Pengolahan Persampahan dan Pengurangan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Verdian Budi saat memberikan sosialisasi program di Balai Desa Junrejo, Selasa (21/6/2022).
Menrut dia, pertunjukan manusia sampah itu didasarkan pada jumlah sampah anorganik atau plastik yang menggunung di TPA Tlekung. ”Sampah plastik menjadi penyumbang tertinggi produksi sampah di TPA Tlekung. Terlebih jika di akhir pekan,” ungkapnya.
Melihat datanya, produksi sampah selama pasca pandemi ini mulai menembus 120 hingga 158 ton, terutama di akhir pekan. Sebab itulah pihaknya ingin menyampaikan imbauan untuk menekan sampah plastik lewat cara yang humanis dan kreatif.
Uniknya, pembuatan patung manusia sampah ini melibatkan masyarakat, termasuk pelaku wisata hingga ormas dan pelajar. Selebihnya, kesadaran bahaya sampah plastik ini akan terus dimasifkan hingga di tingkatan bank sampah desa.
”Jadi tidak hanya sekedar seremonial waktu tanggal 30 Juni nanti saja. Kami harap masyarakat bisa memanfaatkan sampah plastik dengan baik,” harapnya.
Agar nantinya patung manusia sampah ini terlihat estetik, pihaknya juga menggandeng seniman yang nantinya akan juga membuat instalasi ikonik dari sampah plastik. Dia adalah Abdul Rokhim. Kata Rokhim, konsep pembuatan patung ini nantinya dibebaskan sesuai ide kreatif warga.
”Mau dibikin gemuk, pendek atau tinggi terserah warga. Kami optimistis rencana ini bisa terealisasi dengan baik dan bisa memecahkan rekor MURI,” harapnya.
Kedepan, agar patung-patung ini tidak kembali menjadi sampah, sambung Rochim, patung-patung ini akan dirombak kembali dan dijadikan monumen ikonik di TPA Tlekung.
“Jika sudah jadi karya seni itu pasti sudah selesai. Beda lagi jika didaur ulang. Nantinya bisa kembali lagi jadi sampah. Karena itu, monumen itu akan kami buat sekuat mungkin. Meski hanya terbuat dari sampah plastik,” tandasnya.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id