MALANG, tugumalang.id – Kuliah bukan hanya soal menuntut ilmu dan memperdalam wawasan. Melainkan wadah membangun jejaring hingga mengasah skill bagi mereka yang mampu keluar dari zona nyaman. Setidaknya itulah yang dipelajari oleh Choirun Izag, 22.
Choirun Izag merupakan mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (Unisma).

Berkat kemampuan dan keberaniannya melangkah, ia kini berhasil menyingkirkan lebih dari seratus pesaingnya dan mampu menyandang sebagai The Winner Duta Pustaka Jawa Timur (Jatim) 2023.
Pencapaian itu diumumkan di malam Grand Final Duta Pustaka Jawa Timur 2023 di ballroom hotel Gret Diponegoro, Surabaya pada Minggu (3/9/2023). Tahapan seleksi sendiri telah berlangsung sejak 5 Agustus 2023 lalu di Surabaya.
Mahasiswa yang akrab disapa Runi itu mengatakan, banyak hal baik yang dimulai dari Unisma, termasuk prestasinya di dunia pageant.
“Saya cukup bangga karena menggeluti dunia pageant sejak 2020 dimulai dari Putra-Putri Fakultas (FKIP)Unisma, lalu Duta Kampus Unisma 2021. Jadi dimulai dari Unisma, saya mendapatkan ilmunya di sana,” kata mahasiswa angkatan 2020 tersebut.
Di tahun 2021, Runi juga berhasil menjadi Runner Up Duta GenRe Kota Malang, Finalis Miss Hijab Jatim tahun 2022, Duta Damai Jatim 2022 hingga The Winner Duta Pustaka Jawa Timur 2023.
Meski tidak instan, ia begitu bangga dengan pencapaiannya. Banyak pelajaran, jejaring dan dukungan yang ia dapatkan, terutama di kampus Nahdlatul Ulama (NU) itu.
“Itu kebanggan tersendiri, evaluasi sebelum-sebelumnya jadi pembelajaran. Saya dipertemukan dengan orang-orang luar biasa di Unisma, membawa saya ke relasi yang begitu luas dan berhasil membawa diri saya ke ajang ini. Ini membuahkan hasil walaupun harus bertahap,” sambung perempuan kelahiran Jakarta, 5 Agustus 2001 ini.
Duta Pustaka Jawa Timur sendiri, adalah ajang pageant bergengsi yang berfokus dalam hal literasi, arsip, dan pelestarian naskah kuno. Bertugas untuk menjadi role model bagi generasi muda yang membantu perkembangan literasi di Indonesia khususnya Jawa Timur.
Runi bercerita, selama mengikuti proses seleksi Duta Pustaka Jawa Timur 2023, ia memperoleh pengalaman berkesan. Ia jadi mengenal banyak orang dari berbagai latar belakang.
Pendaftaran ajang ini dimulai sejak 5 Agustus 2023 dilanjutkan seleksi berkas dan essai bertema “Inovasi dalam Pengembangan Pustaka di Jawa Timur”. Dalam ksempatan itu ia mengangkat essai berjudul “Inovasi Gelar Wicara dan Rumah Pustaka untuk Jawa Timur”.
Ia menjabarkan, program Rumah Pustaka adalah menanamkan kebiasan pada peserta didik untuk membaca selama 10 menit sebelum jam pembelajaran. Tujuannya, untuk membangun budaya literasi yang asyik dan menyenangkan.
Di program Rumah Pustaka juga ada kunjungan ke perpustakaan sekolah setiap satu minggu sekali. Di perpustakaan, peserta didik dibebaskan membaca sesuai minatnya masing-masing. Begitupun saat diluar jam sekolah.
“Misal di SMPN 13 Malang, ada pojok baca, tetao orang-prang kurang tertarik kesana, maka saya buat clue atau permainan yang menggunakan media pembelajaran mengenai buku,“ bebernya.
Sementara inovasi gelar wicara, dikemas dalam bentuk beberapa media seperti podcast, website ataupun sosial media. Ada pula workshop sosialisasi bagi masyarakat. Mengingat, literasi bukan hanya membaca namun juga apapun tentang bacaan, motivasi, berita, dan sebagainya.
“Saya ingin menberi tahu pendidik muda diluar sana agar menerapkan sistem menbaca sebelum jam pembelajaran. Kita ingin meningkatkn literasi. Apalagi sekarang ada media literasi berbasis inklusi yang ada di program pemerintah. Jadi kita ikut membantu dan mendukung,” imbuh Runi.
Kala itu, ada sekitar 108 Peserta. Lalu test audit menyisakan 75 peserta melaju ke tahap seanjutnya. Baik tes interview, FGD (forum grup discuss) dan tes pemaparan advokasi. Serta karantina di 2 September 2023. “Alhamdulillah saya lolos menjadi Finalis dengan nilai tertinggi kedua,” tuturnya.
Kuncinya, tegas Runi, adalah mau belajar dan percaya diri. Menurutnya, insecure adalah musuh utama yang mencegah seseorang mencapai keberhasilan. Hal itu bahkan ia alami saat menjalani tahapan-tahapan Duta Pustaka Jatim.
“Tantangan terberat adalah bagaimana kita menunjukkan kalau kita punya potensi yang lebih dari kita. Jadi kita harus bisa menunjukkan yang terbaik dari diri kita, kepercayaan diri. Apalagi jika sudah menemukan orang yang unggul dari kita, saya sempat insecure,” tukas perempuan yang juga gemar melukis ini.
Unisma, bukan hanya dikenal sebagai kampus unggul tapi juga salah satu ahlinya melahirkan mahasiswa berprestasi.
Kampus ini bahkan sedang dalam rangka pengembangan akses kerjasama internasional guna mendukung enterpreneural dan world class universty milestone pada tahun 2023-2027.
Kini, Unsima masih membuka lebar kesempatan bagi calon mahasiswa hingga 30 Setember 2023. Info lebih lanjut bisa langsung klik pmb.unisma.ac.id
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter : Feni Yusnia
editor: jatmiko