MALANG, tugumalang.id – Warga desa Ringinsari kecamatan Sumbermanjing Wetan kabupaten Malang raup keuntungan jutaan rupiah dalam satu bulan dari usaha pembuatan tusuk sate.
UMKM tusuk sate di desa Ringinsari kawasan Malang Selatan ini cukup membantu para perajin dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari bahkan lebih. Salah satunya Mutmainnah (34 tahun). Wanita 3 anak sudah menekuni pembuatan tusuk sate dengan suaminya selama 10 tahun dengan memanfaatkan pekarangan sebelah rumahnya.
Dalam pembuatan tusuk sate, bahan baku yang digunakan adalah segala jenis bambu yang sudah tua, namun ada beberapa jenis bambu yang bobotnya sangat bagus. Bambunya didapat dari masyarakat sekitar dengan kisaran harga Rp 8-10 ribu rupiah/batang.
“Dalam pemotongan bambunya kami masih melakukan secara manual, baru nanti proses akhir untuk menjadi tusuk sate kami menggunakan mesin”. Kata Mutmainnah.

Prosesnya membutuhkan waktu berhari-hari, mulai dari pemotongan bambu langsung di kebun secara manual kemudian bambu dipotong sesuai ukuran, dibelah menjadi empat bagian dan diperkecil lagi dengan disuir-suir. Untuk mencapai proses peruncingan harus dijemur dulu di bawah matahari sampai kering setelah itu baru masuk mesin serut.
BACA JUGA: Pabrik Tusuk Sate di Pakis Kebakaran, Kerugian Capai Rp 300 Juta
Jika cuaca tidak mendukung seperti curah hujan yang sering mengguyur malang selatan maka tusuk sate yang belum kering akan menjamur dan tidak bisa dipakai. Untuk mengatasi hal itu, perajin akan memanggangnya dengan api supaya barang tetap dalam kondisi baik.
Ukurannya pun beragam menyesuaikan dengan pesanan karena sasarannya tidak hanya dijual ke penjual sate namun juga menjurus ke berbagai kedai dengan makanan olahan yang sedang digandrungi masyarakat.
“Biasanya kami setor ke agen 2-4 kali dalam sebulan”. Kata Mutmainnah
Dalam sebulan setidaknya menghasilkan 1 kuintal tusuk sate yang siap dijual. Penjualannya ke agen tusuk sate dengan harga 7000/kg, satu ikatan besar seharga Rp 65. Kemudian agen tusuk sate akan menyalurkan ke berbagai wilayah di pulau Jawa dan Kalimantan.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Penulis : Fitriatul H. (Magang)
editor: jatmiko