‘Abd Al Haris Al Muhasibiy
Orang pandai meski bukan lulusan perguruan tinggi.
Bahkan mungkin tidak pernah studi di prodi.
Namun bisa berfikir dan bertindak sangat rapi.
Lebih dari semua mereka orang yang sangat peduli.
Terhadap rakyat dan manusia tanpa bedakan asal usul diri.
Bisa saja punya profesi sebagai TNI atau Polisi.
Bisa juga tokoh agama seperti pendeta atau kiyai.
Bahkan sangat mungkin mereka yang pejabat tinggi.
Namun mereka adalah intekektual yang sejati.
Tentu saja dengan kriteria dan memenuhi ciri-ciri.
Intelektual inilah yang sesungguhnya pahlawan bangsa.
Mereka selalu saja terusik jika ada penjajah.
Bahkan mereka diam-diam atau terang-terangan sama saja.
Mencari solusi agar rakyat semua bahagia.
Meski pun boleh jadi intelektual justru menderita.
Tidak pernah puas dengan keadaan yang nyata.
Ingin membangun dunia lebih adil dan sejahtera.
Ada saja yang diusik dan dipikirkan tanpa jedah.
Bahkan selalu ingin bicara dengan siapa saja.
Intelektual kini semangkin dicari.
Tidak selalu muncul dari perguruan tinggi.
Bisa saja datang dari kelompok pinggiran dari semua sisi.
Bisa saja datang dari dalam dan luar negeri.
Bahkan mereka yang biasa mengajar ngaji.
Tentu saja dengan kapasitas pengetahuan yang mumpuni.
Dengan niat dan tekad untuk selalu mencari solusi.
Intelektual bukan hanya pandai membual.
Mereka adalah pemikir dan penjual ide ideal.
Bukan hanya wacana namun bisa wujudkan dengan banyak kanal.
Dengan cara santun dan damai meski tidak pernah final.
Surabaya, 23 Mei 2021
*Rektor UIN Maliki