MALANG, tugumalang.id – Pelan tapi pasti, target Kota Malang menuju kemandirian ketersediaan air baku akan terwujud. Permasalahan pasokan air baku itu bakal teratasi usai dimulainya pembangunan proyek Water Treatment Pant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) Bango oleh Perusahaan Umum Jasa Tirta I pada 23 Juni 2023. Lokasinya, terletak di kawasan wilayah Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, pembangunan WTP menjadi upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk menjawab kegelisahan masyarakat akan ketersediaan air baku yang masih bergantung pada daerah lain.
Di tahap awal, pihaknya merencanakan WTP Bango sudah dapat dimanfaatkan dengan menyuplai 100 liper per detik. Kemudian, di bulan Desember mendatang mampu memenuhi kebutuhan air baku hingga 200 liter per detik.
“Ini untuk pemenuhan 200 lps (liter per detik) air di tahun 2023. Insyaallah di Agustus nanti kita sudah ada 100 lps yang nanti konektisitasnya sudah bisa dibangun ke mana saja. Sehingga kegelisahan akan air yang sering mati itu sudah diharapkan bisa selesai,” kata orang nomor satu di Kota Malang itu.
Melalui pembangunan WTP ini, Sutiaji menargetkan Kota Malang benar-benar menjadi mandiri. Setidaknya, di tahun 2027 ketersediaan air baku di Kota Malang diinginkan mencapai 500 liter per detik. Tak hanya dari WTP Bango, tapi juga beberapa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang sebelumnya sudah ada.
“Tidak menutup kemungkinan kita (Tugu Tirta) akan melakukan kontrak ke dua, yang lpsnya bisa jadi sampai 2000. Karena kemampuan lima sungai kita itu luar biasa. Sehingga akan terpenuhi kebutuhan air bakunya,” lanjutnya.
Dengan begitu, ketergantungan pasokan air baku terhadap sumber mata air bawah tanah di daerah lain bisa dikurangi dan pasokan sumber air baru akan melimpah. Opsi ini menjadi pertimbangan Pemkot Malang lantaran kerap terjadi gangguan pipa bocor ataupun pecah.
“Karena kita sudah mengganti berapa kali. Di sana (sumber pitu) sudah jebol terus, sudah 30 kali, uang untuk membehani lebih kurang Rp 11-15 miliar.,” ungkapnya.
“Maka kita pastikan 2023 urusan itu selesai, 200 lps. Ditambah SPAM-SPAM yang sudah ada, dimaksimalkan,” tambah wali kota yang akan mengakhiri jabatannya di bulan September 2023 mendatang.
BACA JUGA: Wujudkan Kemandirian Air Bersih, Kota Malang Segera Bangun Water Treatment Plant
Diketahui, selama ini Pemkot Malang mengandalkan pasokan air bersih dari dua mata air di Kabupaten Malang. Yakni Sumber Pitu di Kecamatan Tumpang dan Sumber Wendit di Kecamatan Pakis.
Dengan adanya WTP Bango, Kota Malang tentu punya pasokan air dari wilayahnya sendiri, seperti yang dicita-citakan Sutiaji.
Pembangunan WTP ini adalah kerjasama antara Pemkot Malang melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tugu Tirta dengan PJT I. Kesepakatan kerjasama ini telah ditandatangani pada awal tahun 2023.
Dirut Perumda Tugu Tirta Kota Malang, M Nor Muhlas, menjelaskan sebelumnya percepatan pembangunan WTP terus dikebut. Baik desain rancang bangun, jadwal lelang, penyiapan lahan hingga tahapan sosialisasi
WTP yang dibangun di atas area lahan seluas hampir 8 hektare ini akan melalui proses penjernihan dengan menggunakan metode filtrasi. Sesuai dengan standar aturan SK Permenkes No.492/2010 tentang Kualitas Standar Air Minum.
Dengan demikian, diharapkan mampu menjaga kestabilan distribusi air baku di Kota Malang. Termasuk, menjamin keamanan konsumsi bagi pelanggan.
“Program ini bersifat investasi BOT (Build Operate Transfer) selama 20 tahun. Dalam jangka waktu lima tahun, kapasitas 200 liter per detik diharapkan bisa meningkat sampai 500 liter per detik di 2025. Sehingga, kemandirian air minum di Kota Malang segera tercapai,” ucapnya.
Meski ada WTP, Muhlas memastikan Perumda Tugu Tirta akan tetap memaksimalkan layanan yang sudah ada sebelumnya guna memastikan ketersediaan suplai bisa tetap aman dan optimal.
Program SPAM 1, 2 dan 3 juga terus berjalan sebagai program strategi back up jika sewaktu waktu ada layanan air yang terkendala.
Program SPAM 1 memanfaatkan suplai dari sumur bor di Tasikmadu, Joyoagung, Tidar, Betek dan Tlogomas. SPAM 2 berpusat di Sawojajar. Sedangkan SPAM 3 memanfaatkan suplai sumur bor di wilayah Merjosari, Mulyorejo, Pisangcandi dan Kebonsari.
“Jumlah pelanggan Perumda Tugu Tirta saat ini mencapai 175.000 sambungan rumah,” tandasnya.
Sementara Direktur Utama Perum Jasa Tirta 1 Fahmi Hidayat menambahkan, pengaliran air melalui WTP Bango diproyeksikan siap pada 17 Agustus 2023. Terkait biaya, pembangunan WTP ini menelan dana investasi sekitar Rp 74 miliar.
“Ini pembiayaan sepenuhnya dari PJT I. Tapi prosesnya nanti, air yg diolah di sini kita salurkan ke resevoirnya Perumda Tugu tirta. Itu sudah bisa langsung minum, karena sudah di treatment di sini,” pungkasnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Pewarta : Feni Yusnia
editor: jatmiko