Malang, Tugumalang.id- Keterampilan kolaborasi di kalangan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih menjadi tantangan besar sampai saat ini. Pendekatan pembelajaran yang diterapkan di kelas masih kurang berorientasi pada siswa aktif.
Realita ini menjadi tantangan besar, terutama saat siswa dihadapkan pada materi sains yang kerap dianggap rumit. Banyak siswa mengatakan bahwa mereka merasa kesulitan memahami konsep sistem peredaran darah yang dianggap rumit dan sering kali terasa membosankan.
Menanggapi tantangan ini, mahasiswa Universitas Negeri Malang mengembangkan inovasi media pembelajaran ELCOCS yang merupakan singkatan dari Enjoyable Learning for Collaboration Skills on Circulatory System.
Media ini dirancang agar siswa dapat memahami materi sistem peredaran darah manusia secara menyenangkan dan interaktif, sekaligus meningkatkan keterampilan kolaborasi dan pemahaman mereka pada materi sistem peredaran darah.
Baca Juga: Fakultas Psikologi UM Gelar Program Lanscape Self Love, Tingkatkan Edukasi Seksualitas dan Self Love Pada Siswa SD Melalui Media E-Comic
Produk ELCOCS yang dirancang dengan pendekatan pembelajaran yang menyenangkan ini dikemas dalam sebuah box, yang memuat berbagai komponen seperti handout sebagai sumber belajar, petunjuk permainan, dan tiga jenis kartu. Yaitu kartu soal, kartu gambar, dan kartu diskusi.
Dengan konsep belajar berbasis permainan, ELCOCS memungkinkan siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Kartu soal mengajak siswa untuk menjawab pertanyaan terkait materi dan kartu diskusi mendorong interaksi kelompok. Semua ini membuat belajar sistem peredaran darah lebih interaktif dan menyenangkan.
Proses pengembangan ELCOCS melibatkan penelitian yang dilakukan di SMP Nasional Malang, dengan partisipasi 44 siswa kelas VIII dan dua guru IPA. Menggunakan metode Research and Development (R&D) atau Penelitian dan Pengembangan, produk ini melalui tahap validasi yang dilakukan oleh dua ahli untuk memastikan kualitasnya. Para ahli menanggapi bahwa ELCOCS dinyatakan sangat baik pada segi media maupun materi.
Dari segi media, aspek yang dinilai meliputi aspek kegrafikaan, penyajian, dan bahasa. sementara dari segi materi, aspek yang dinilai meliputi aspek kelayakan isi, penyajian, kebahasaan, serta ketepatan konsep. Semua aspek ini sangat penting untuk memastikan media ELCOCS mampu menjadi media belajar yang efektif.
Selain itu, hasil uji coba ELCOCS di kalangan siswa menunjukkan respons yang sangat positif. Para siswa menilai bahwa media ini praktis digunakan dan sangat membantu mereka dalam memahami materi sistem peredaran darah.
Komponen kartu dalam ELCOCS, yang dirancang dengan warna menarik dan penyajian yang ringan, menjadi favorit siswa karena dapat membantu mereka dalam memahami materi dengan cara yang lebih menyenangkan.
Melalui permainan ini, siswa juga dilatih untuk berkolaborasi dengan teman satu kelompok, mengajak mereka berdiskusi dan mencari jawaban bersama. Dengan cara ini, ELCOCS bukan hanya membuat materi lebih mudah dicerna, tetapi juga mengasah keterampilan komunikasi dan kerja sama yang sangat penting.
Dari sudut pandang guru, ELCOCS juga dipandang sebagai alat bantu mengajar yang sangat membantu dalam menghidupkan suasana kelas. Guru-guru yang terlibat menyarankan agar produk ini ke depannya dilengkapi dengan video animasi pada petunjuk penggunaan untuk lebih memudahkan siswa dalam memahami aturan permainan. Penambahan elemen visual ini diharapkan semakin memperkuat daya tarik ELCOCS sebagai media belajar yang menyenangkan.
Dengan integrasi pendekatan yang menyenangkan dan orientasi pada keterampilan abad ke-21, ELCOCS menjadi jawaban atas kebutuhan pembelajaran modern yang tidak hanya berfokus pada pencapaian akademis tetapi juga pembentukan keterampilan kolaborasi siswa. Melalui dukungan pendanaan hibah skripsi 2024 dari Universitas Negeri Malang, penelitian ini dapat berjalan dengan lancar dan diharapkan dapat menjadi solusi praktis untuk meningkatkan pemahaman siswa SMP terhadap materi sains yang kompleks khususnya materi sistem peredaran darah, sekaligus membangun keterampilan kolaboratif mereka.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Difa’ Isabitul Azmi
(Mahasiswa Departemen Pendidikan IPA Universitas Negeri Malang)
editor: jatmiko