MALANG – Lima Perguruan Tinggi di Kota Malang tetap melakukan proses pembelajaran secara daring untuk semester genap, tahun akademik 2020/2021.
Hal ini lantaran angka penyebaran virus corona masih tinggi. Sedangkan semester Genap akan mulai pada bulan Februari 2021.
Adapun lima PT di Kota Malang yang memutuskan untuk tetap menggunakan pembelajaran daring pada semester genap adalah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Universitas Islam Malang, Universitas Gajayana, Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas PGRI Kanjuruan Malang (Unikama).
UNISMA
Ronny Malavia Mardani, SE, MM Biro Akademik Unisma menyebutkan akan melakukan kuliah online pada semester genap. Mahasiswa tetap mendapatkan bantuan kuota internet dari Kemendikbud.
Adapun sistem pembelajaran menggunakan media daring, tetapi lebih memprioritaskan pada learning management system (LMS).
Menurut Ronny, Unisma biasa menggunakan zoom, google meet dan lain sebagainya. Untuk inovasi pembelajaran tetap merupakan tuntutan utama. Pimpinan mendorong seluruh dosen untuk mengembangkan kreatifitas untuk berinovasi, mengingat pembelajaran secara daring membuat mahasiswa mudah jenuh.
” Univeristas mendorong semua dosen mengembangkan pembelajaran agar menarik. Sehingga mahasiswa tetap terjaga antusiasnya dalam mengikuti pembelajaran,” ucapnya.
Unisma tidak melakukan pemotongan pembayaran, namun sesuai dengan kebijakan kampus memberikan subsidi pandemi kepada seluruh mahasiswa.
Universitas Negeri Malang (UM)
Dr. I Wayan Dasna Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (LP3) Universitas Negeri Malang (UM) mengatakan, tetap menggunakan pembelajaran secara online. Sesuai dengan aturan pemerintah untuk semester genap dan menggunakan aplikasi Sipejar.
“Nanti tetap menggunakan aplikasi Sipejar untuk pembelajaran online. Sedangkan untuk pemberian kuota internet untuk mahasiswa masih menunggu Kemendikbud. Tetapi saat ini UM sedang menggodok kebijakan tersebut bilamana nantinya tidak ada perpanjangan kuota internet dari pemerintah,” jelasnya.
Sebelumnya, untuk pembayaran UKT Universitas Malang (UM) membantu mahasiswa yang terdampak Covid 19 sebagai wujud kepedulian dampak wabah Covid 19. UM membebaskan Uang Kuliah Tunggal (UKT) kepada 7.569 mahasiswa.
Universitas mengambil kebijakan ini sebagai empati atas kesulitan ekonomi sebagian orang tua, yang mengalami terdampak pandemi Covid 19.
” Kalau untuk semester lalu seperti itu. Namun untuk semester ini nanti teman – teman keuangan yang akan menjelaskan sesuau dengan aturan. Tetapi untuk yang sedang menempuh skripsi ada pembebasan UKT,” paparnya.
Wayan menambahkan penerapan inovasi pembelajaran pada semester genap menambah konten yang lebih menarik dan kreatif. Sehingga mahasiswa tidak bosan dan jenuh.
“Kami berkaca dari semester sebelumnya untuk pembelajaran online tetap menggunakan sipejar. Hanya saja konten nya nanti perlu tambahan agar lebih variatif,” terangnya.
Universtias Gajayana
Sementara itu, Rektor Universitas Gajayana Malang Prof Dr Dyah Sawitri, SE ,MM mengatakan tetap menggunakan pembelajaran secara online.
Hal ini sesuai dengan aturan pemerintah dan menggunakan Student Center Learning (SCL), agar mahasiswa tetap kreatif.
Saat ini, kata Rektor Dyah Sawitri, pihaknya menggunakan e-learning untuk pembelajaran dengan menggunakan media zoom, class room, google form.
”Juga menggunakan pembelajaran problem solving. Karena sangat menarik dan menjadi solusi untuk memecahkan kesulitan dalam pembelajaran secara daring guna mencapai tujuan pembelajaran,” jelasnya.
Dyah bersyukur jika nantinya pemerintah memberikan perpanjangan kuota internet untuk mahasiswa dan dosen. ” Kalau ada pemberian kuota internet bersyukur karena ini sangat membantu tetapi kita tidak boleh mengharapkan untuk mendapatkan bantuan. Saat ini Uniga tengah membahas terkait dengan hal tersebut,” ungkapnya.
Selama pembelajaran secara Online, Rektor menegaskan agar seluruh dosen kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi.
“Kami sudah ada pembahasan untuk pembelajaran semester ini. Seluruh dosen harus lebih kreatif dan inovatif dengan menambahkan beberapa aplikasi dalam mengajar secara online. Saat ini, kami tengah mempersiapkan untuk melakukan merdeka belajar dengan menjalin kerja sama dengan beberapa instansi ataupun perguruan tinggi,” jelasnya.
Universitas PGRI Kanjuruhan
Rektor Universitas PGRI Kanjuruhan Malang, Dr Pieter Sahertian, M Si mengatakan, sesuai keputusan akan tetap menggunakan pembelajaran secara daring. Lantaran penyebaran virus corona yang masih tinggi.
” Melihat perkembangan corona khususnya pulau Jawa maka kami memutuskan untuk tidak melakukan pembelajaran tatap muka. Sedangkan untuk pemberian kuota jika nantinya pemerintah memperpanjang kebijakan tersebut makan mahasiswa aktif yang mendapatkan,”terangnya. Unikama memberikan kemudahan bagi mahasiswa yang orang tua terdampak pandemi untuk mengajukan keringanan.
” Jadi kalau ada persoalan mahasiswa karena terdampak pandemi orang tuanya sedang kesulitan keuangan, kita akan melakukan pendekatan. Mahasiswa silahkan mengajukan permohonan, kami akan memperhatikan dan kami akan memberikan keringanan penundaan pembayaran,”jelasnya. Selain itu, untuk menunjang pembelajaran secara online seluruh dosen agar menyiapkan metode yang lebih kreatif dan menambahkan beberapa konten menarik.
UIN Malang
Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Prof Dr Abdul Haris MAg mengatakan akan menggelar pembelajaran secara online. Sebab, keselamatan menjadi poin utama, oleh sebab itu UIN Malang berupaya untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan.
” Kami akan tetap daring, masih belum untuk melalukan luring melihat kondisi seperti sekarang,”jelasnya.
Terkait dengan pembayaran UKT pada semester genap UIN Malang memberikan keringanan sesuai ketetapan aturan yang berlaku.
“Kami sudah bagikan form yang bisa downlod di web UIN Malang untuk ketentuannya. Apa saja syarat untuk mendapatkan keringanan UKT,” terangnya.(ads)