TuguMalang.id – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang Samsun Hadi menyebut, Inflasi di Malang pada bulan Mei 2022 tercatat lebih rendah seiring moderasi permintaan setelah Hari Raya Idul Fitri.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), lanjut Sansun, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Mei 2022 mengalami inflasi sebesar 0,51% (mtm); 3,32% (ytd) dan 4,74% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tercatat inflasi sebesar 1,44% (mtm); 2,79% (ytd) dan 4,35% (yoy).
“Seluruh kota IHK di Jawa Timur mengalami inflasi pada periode ini. Lebih lanjut, inflasi Kota Malang terealisasi lebih tinggi dari Jawa Timur dan Nasional yang masing-masing tercatat sebesar 0,49% (mtm) dan 0,40% (mtm),” ujarnya.
Tiga kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,26% (mtm), transportasi 0,09% (mtm) dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,06% (mtm).
“Untuk kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar lainnya, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan, kelompok pendidikan dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran tercatat stabil. Tidak ada kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi,” jelas Samsun.
Sementara, jika berdasarkan komoditasnya, lim komoditas yang menjadi penyumbang inflasi terbesar, yaitu angkutan udara dengan andil sebesar 0,07% (mtm), tongkol diawetkan 0,04% (mtm), telur ayam ras 0,04% (mtm), roti manis 0,03% (mtm) dan ayam hidup 0,03% (mtm).
“Kenaikan tarif angkutan udara seiring berlanjutnya peningkatan mobilitas pada momentum arus balik lebaran di tengah pengenaan fuel surcharge oleh maskapai imbas kenaikan harga avtur secara global,” tambah dia.
Kemudian, kenaikan harga telur ayam ras disebabkan oleh koreksi harga seiring kenaikan harga pakan berupa konsentrat. Sedangkan, kenaikan komoditas ayam hidup lantaran peternak masih menghadapi lonjakan biaya produksi seiring harga anakan ayam (DOC) yang merangkak naik di tengah lonjakan harga pakan.
Di sisi lain, inlasi yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi pada komoditas daging ayam ras dengan andil -0,02% (mtm), bawang putih -0,01% (mtm) dan beras -0,01% (mtm).
Ditambahkan, penurunan harga berbagai komoditas pangan seiring moderasi permintaan pasca HBKN Idul Fitri. Meski demikian, faktor risiko pendorong kenaikan harga berbagai komoditas masih perlu diwaspadai mempertimbangkan berlanjutnya normalisasi mobilitas di tengah berlanjutnya vaksinasi booster.
“Ke depan, Bank Indonesia Malang tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi berada dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2022, ” tutupnya.
Reporter: Feni Yusnia
editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id