MALANG – Hasil uji laboratorium sampel makanan dan air yang diduga menyebabkan ratusan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) keracunan akan segera keluar. Diperkirakan, Senin (13/2/2023) akan diketahui apakah benar para mahasiswa tersebut keracunan makanan atau ada sebab lainnya.
Kasatreskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Rizki Saputro mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang terkait hal ini.
Menurutnya, sesaat setelah diamankan dari tempat kejadian perkara (TKP) atau dari lokasi perkemahan, sampel makanan tersebut diserahkan kepada Dinkes Kabupaten Malang untuk kepentingan uji laboratorium.
Sampel yang diuji ini terdiri dari sampel sisa makanan yang diambil dari TKP, sampel sisa masakan yang diambil dari tempat memasak, sampel sisa minuman yang diambil dari TKP, dan sampel air yang digunakan memasak. Air yang digunakan untuk memasak ini diketahui diambil dari lokasi tempat memasak.
“Dari hasil uji laboratorium, bisa kita baca, penyebabnya terkait hal tersebut (keracunan) apakah karena mikro organisme atau yang lainnya,” ujar Wahyu, Minggu (12/2/2023).
Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo mengatakan bahwa kemungkinan hasil uji lab akan keluar pada Senin (13/2/2023). “Iya, kemungkinan Senin pada saat hari kerja” ujar Wiyanto.
Ia menambahkan bahwa uji lab sampel makanan ini dilakukan oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.
Diberitakan sebelumnya, ratusan mahasiswa FT UB diduga mengalami keracunan makanan saat mengikuti kemah kerja mahasiswa (KKM) di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang pada Selasa (7/2/2023) lalu. Polres Malang mencatat sekitar 360 mahasiswa mengeluh sakit, namun kini semuanya sudah dalam kondisi sehat.
Setidaknya, tujuh orang saksi telah diperiksa oleh Satreskrim Polres Malang, yaitu enam orang warga yang mengolah makanan dan satu orang Wakil Dekan FT UB. Selain pemeriksaan saksi, polisi juga menggunakan uji lab sampel makanan untuk menentukan penyebab keracunan massal tersebut.