Tugumalang.id – Harga telur ayam di level peternak di sejumlah daerah mulai anjlok. Tak terkecuali di Kota Batu. Jika biasanya berada di angka Rp 19 ribu per Kg, kini anjlok hingga di angka Rp 13 ribu per Kg.
”Penurunan harga telur kali ini tergolong yang paling rendah selama keluarga kami beternak,” ungkap Dimas Eka Fauzi (27), peternak telur ayam di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, pada Jumat (24/9/2021).
Dimas mengatakan, kemungkinan anjloknya harga telur ini dikarenakan beberapa hal. Seperti mulai banyak munculnya peternak-peternak baru. Di situlah terjadi persaingan harga.

Dari situasi tersebut, akhirnya membuat harga telur semakin turun, bahkan anjlok. Diketahui, saat ini harga telur ayam di pasaran berkisar di angka Rp 20 ribu hingga Rp 22 ribu.
”Hasil jumlah produksi telur bertambah, namun permintaan pasar dan biaya produksinya masih tetap,” jelasnya.
Dimas menuturkan, kondisi ini sudah dialaminya sejak 2 bulan belakangan. Dalam kondisi seperti ini, tentu yang paling merugi jelas ada di level peternak, karena di level pedagang tidak mengalami kerugian banyak. ”Kalau pedagang mungkin kerugiannya sedikit, paling hanya berkurang saja pendapatanya. Kalau di kitakan masih harus ngeluarin biaya produksi dan lain-lain,” keluhnya.
Hal senada dikatakan Indri (25), salah satu peternak ayam di Desa Tlekung, di mana kini peternak juga dihadapkan dengan naiknya biaya pakan ayam. Dengan harga segitu, otomatis banyak peternak mulai kelabakan.
”Kalau misal masih di harga Rp 19 ribu itukan kita masih bisa punya untung. Nah kalau di Rp 13 ribu ini kita gak dapat apa-apa. Untuk biaya pakan aja sudah mahal,” keluhnya.
Indri menuturkan, untuk biaya pakan jagung ada di angka Rp 5 ribu. Belum lagi untuk konsentrat yang ada di kisaran angka Rp 114 ribu per karung.
”Terus terang ini menjadi harga paling rendah telur ayam sejak keluarga saya beternak,” pungkasnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti