MALANG – Benarkah Malang tidak sedang baik-baik saja? Pemberlakuan PPKM Darurat di Kota Malang rupanya mendapat respon negatif dari sejumlah kalangan. Gelombang ketidaksetujuan ini mulai muncul di permukaan. Mulai aksi vandalisme hingga seruan demo menolak PPKM Darurat.
Aksi vandalisme ini salah satunya ada di tembok bangunan di Simpang Empat Jalan S.W Pranoto, Sukoharjo, Klojen, Kota Malang. Isi tulisannya adalah ‘Stop Lockdown. Wong-wong Luwe, Ji’. Artinya, ‘Stop Lockdown, Orang-Orang Lapar, Ji (Wali Kota Malang Sutiaji).
Selain itu, di sejumlah media sosial juga beredar informasi sebuah seruan untuk bergabung dalam aksi demonstrasi menolak pemberlakuan PPKM Darurat di Alun-Alun Tugu Malang pada Rabu (14/7/2021) besok.
Secara garis besar, seruan itu berisi ajakan kepada warga Malang Raya terdampak untuk bergabung turun ke jalan menolak kebijakan PPKM Darurat. Sasaran aksi ditujukan untuk seluruh kepala daerah di Malang Raya.
”Malang Melawan Seruan Aksi #TOLAK PPKM DARURAT #MENINDAS RAKYAT KECIL,” begitu tagar seruan yang digaungkan dalam informasi tertulis itu,
Menanggapi situasi ini, Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto angkat bicara. Namun, kata dia informasi seruan demonstrasi itu belum diketahui pihak kepolisian hingga malam ini.
”Sejauh ini belum ada pemberitahuan,” tegas dia dihubungi, Selasa (12/7/2021).
Pria yang akrab disapa Buher itu menambahkan, terkait kebenaran informasi ini belum tentu benar. Jika hal itu benar, pihaknya sudah menyiapkan antisipasi berupa pengerahan personel untuk mengamankan aksi mosi tidak percaya ini.
”Kita tetap antisipasi mempersiapkan 2 SSK (Satuan Setingkat Kompi) dan 1 SST (Satuan Setingkat Pleton) Brimob untuk mengamankan aksi itu jika benar terjadi besok,” tegasnya.
Seperti diketahui, PPKM Darurat yang telah berjalan sejak 3-20 Juli 2021 ini menerapkan sejumlah aturan. Mulai penutupan pusat perbelanjaan, rumah ibadah, pembatasan jam malam bagi seluruh bidang usaha, penerapan Work From Home (WFH) sejumlah sektor usaha dan perkantoran hingga penyekatan akses masuk Kota Malang.
Berikut isi petikan seruan yang beredar di lini masa media sosial :
“Selamat Siang Warga Malang Raya.
Mari yang mau ikut Demonstrasi di depan Balaikota Malang.
Hari : Rabu, 14 Juli 2021
Jam kumpul : 08.00 (pagi) s/d dikabulkan permintaan demo.
Acara / Tujuan demo : Menuntut kepada 3 Kepala daerah (Kota Malang, Batu, Kab. Malang), agar membuka kembali akses2 jalan / perbatasan yang ditutup.
Berikut data sementara yang mau ikut demo pada hari Rabu, 14 Juli mendatang :
1. Beberapa Warga Muharto, Jodipan, Polehan (Yaitu ; Perwakilan tokoh masyarakat, karang taruna, dan warga lainnya) sekitar rencana Sekitar 4000 orang.
2. Warga Ciptomulyo (Yaitu ; Perwakilan tokoh masyarakat, karang taruna, dan warga lainnya) rencana 1000 orang.
3. Warga Gadang (Yaitu ; Perwakilan tokoh masyarakat, karang taruna, dan warga lainnya) sekitar 1500 orang.
4. Warga Bumiayu (Yaitu ; Perwakilan tokoh masyarakat, karang taruna, dan warga lainnya).
5. Warga Kelurahan Kasin (Yaitu ; Perwakilan tokoh masyarakat, karang taruna, dan warga lainnya) sekitar 100 orang.
6. Warga blimbing, Arjosari, (Yaitu ; Perwakilan tokoh masyarakat, karang taruna, dan warga lainnya) sekitar 2500 orang.
7. Warga Sukun, Bandulan, ( yaitu ; Perwakilan tokoh masyarakat, karang taruna, dan warga lainnya) sekitar 1200 orang.
8. Warga Kacuk, Kebonagung ( yaitu ; Perwakilan tokoh masyarakat, karang taruna, dan warga lainnya) sekitar 1500 orang
9. Warga Pakisaji (yaitu ; Perwakilan tokoh masyarakat, karang taruna, dan warga lainnya) sekitar 700 orang.
Keterangan : keberangkatan dari daerah masing2. Kendaraan boleh memakai Motor, roda 4, Truck, dengan memperhatikan peraturan lalu lintas tidak ugal-ugalan di jalan.
Koordinator Utama : Kusaeri, SE, MM.
Orator : Badawi, SH.