Kota Batu, Tugumalang.id – Geliat sektor pertanian di Kota Batu, Jawa Timur terus bergerak. Baru-baru ini, Gapoktan di kota apel itu berhasil membudidayakan bibit kentang Ganola Lembang (Granola L). Bibit ini dikembangkan melalui laboratorium kultur jaringan yang dibuat oleh petani.
Inovasi ini dilakukan oleh Gapoktan Sumberjaya di Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Dipandegani oleh Joni Junaidi, bibit ini berhasil dikembangkan dengan baik oleh petani sekitar.
Dengan adanya Laboratorium ini sangat membantu petani dalam mengurangi biaya produksi dengan penyediaan bibit kentang yang berkualitas dan harga terjangkau.
”Tentunya, hasil ini bisa terus bertahan hingga di masa depan. Cita-citanya nanti bibit ini bisa menjadi komoditi unggulan Kota Batu dan tak lupa tetap mengedepankan konservasi lahan,” kata dia.
Baca Juga: Desa Gunungsari, Sentra Pemasok Bunga Hias ke Seluruh Indonesia dari Kota Batu
Menariknya, petani yang tergabung di sini adalah petani milenial. Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai mengaku bangga dengan banyaknya petani milenial di Gapoktan Sumberjaya. Ia percaya, akan ada banyak kreativitas dan inovasi dalam pertanian yang lahir ke depannya.
Menurut dia, pertanian memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kota Batu. Ia mendorong dalam setiap pertemuan atau forum Gapoktan harus produktif.
”Kalau ada masalah diurai semua satu-persatu dan diselesaikan. Oleh karena itu, potensi pertanian harus dipetakan untuk menjadi produk unggulan daerah,” tegasnya.

Aries sendiri melihat langsung bibit kentang itu dan mendapat kesempatan untuk memanennya bersama Wakil Ketua II DPRD Kota Batu, Heli Suyanto, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Heru Yulianto, Camat Bumiaji, Bambang Suliyan, Kepala Desa Sumberbrantas, Saniman dan Ketua Gapoktan Kota Batu, Sujito.
Wakil Ketua II DPRD Kota Batu, Heli Suyanto menuturkan apresiasinya atas keberhasilan petani muda di Kota Batu. Menurutnya, hal ini bisa ditiru di desa-desa lain di Kota Batu. Terlebih pentingnya memiliki laboratorium dan pembibitan sendiri sehingga mengurangi biaya produksi.
Langkah ini berhasil diterapkan sehingga budidaya kentang hingga saat ini di Kota Batu terus meroket,” ujarnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
editor: jatmiko