Tema yang ditetapkan adalah bebas, asalkan tidak mengandung SARA dan pornografi. Setiap peserta menggoreskan aspirasi mereka di media lukis dengan keunikan mereka masing-masing. Ada karya yang berwarna-warni, ada pula yang hanya didominasi satu warna.
Ada yang mengangkat tema Tragedi Kanjuruhan, kekerasan seksual, global warming, dan lain-lain. Setiap peserta diberi waktu tujuh jam untuk menyelesaikan mural mereka.
Puluhan seniman ini datang dari beberapa daerah di antaranya Malang Raya, Pasuruan, Surabaya, hingga Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Barat.