Tugumalang.id – Pandemi COVID-19 yang melanda selama hampir dua tahun bukanlah halangan untuk berkreasi. Justru di masa pandemi ini, menjadi waktu yang tepat untuk melahirkan beragam kreativitas baru yang mencerahkan dan menyenangkan.
Sebuah film pendek karya Arek Malang di masa pandemi. Sebuah film yang menggugah kesadaran kita betapa orang-orang di sekitar yang dikira memiliki kekurangan, justru mereka punya kelebihan yang luar biasa.
Celah Cahaya, sebuah film yang menggambarkan betapa gelapnya dunia dalam kehidupan seorang tunanetra, tapi justru di baliknya ada sebuah bakat yang membuatnya lebih bercahaya. Film ini dibalut dengan cerita persahabatan yang penuh cerita, tawa, dan dinamika.

Diperankan oleh siswa-siswi DD Kids Public Speaking, film ini juga berkolaborasi bersama komunitas difabel yang ada di Malang Raya, salah satunya komunitas Difabel Creative Community (DC²). Hal ini membuat film tersebut menjadi sangat inklusif. Sebuah pesan dan semangat yang selalu digaungkan DD Kids Public Speaking dalam proses belajar mengajar yang diterapkannya.
Menggandeng Rulli Suprayugo sebagai sang sutradara, Celah Cahaya menjadi tantangan tersendiri bagi pria yang juga berprofesi sebagai MC ini.
“Walaupun bukan film pertama yang saya arahkan, tapi saya tetap deg-degan dan penuh antisipasi. Bayangkan, dua film sebelumnya pemerannya tidak sebanyak ini. Apalagi pemerannya anak-anak. Penuh dinamika, tapi sangat menyenangkan,” ujar pria yang juga sebagai salah satu pengajar di DD Kids Public Speaking ini.
Sementara itu, Executive Producer dan penulis naskah film Celah Cahaya, Ika Dian Anggraeni sangat bersyukur akhirnya film ini bisa naik tayang ke layar perak.
“Setelah melewati proses yang begitu panjang, saya lega akhirnya film ini bisa tayang. Pasti semua berkat dukungan dari banyak pihak yang memiliki kepedulian sama seperti yang kami lakukan terhadap anak anak dan teman-teman difabel,” ujar Ika.
Founder dari DD Kids Public Speaking ini juga sangat bangga bisa menunjukkan bakat-bakat terbaik dari anak-anak di Malang Raya dalam film yang dikerjakan selama empat bulan ini.
“Tidak hanya anak-anak berbakat yang terlibat dalam proyek ini, tapi juga musisi, sineas, dan tim yang sangat berbakat. Malang pasti bangga memiliki mereka,” sambungnya.
Film berdurasi 30 menit ini tayang terbatas pada 5 Desember 2021 di Bioskop Movimax Dinoyo dan akan dihadiri Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji; Ketua TP PKK Kota Malang, Widayati Sutiaji; dan Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto.
“Semua yang terlibat ini memiliki bakat-bakat terbaik. Mereka telah bekerja keras untuk mewujudkan sebuah film yang cukup manis untuk dinikmati. Semoga bisa menjadi kado yang indah untuk peringatan Hari Disabilitas Internasional dan Hari Anak Sedunia tahun ini,” tutup Ika.(*)