Tugumalang.id – Rangkaian kegiatan AFEST 2023 yang digelar Himpunan Program Studi (himaprodi) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB UNISMA) sejak 3 bulan yang lalu secara resmi ditutup pada pada 25 November 2023.
Acara penutupan itu bertempat di Hall Abdurrahmah Wahid Gedung Pascasarjana lantai 7 Universitas Islam Malang. Closing AFEST 2021 ditandai dengan penyerahaan hadiah pada berbagai rangkaiaan beberapa fitur festival akuntansi.
Di antaranya cerdas cermat akuntansi tingkat SMA, SMK dan MA, accounting got talent, essay competition serta seminar internasional opportunity and chalenge accounting professional in global era.
Baca Juga: Era Financial Technology, FEB Unisma Gelar Seminar Keuangan Digital Syariah
Seminar ini sekaligus menjadi puncak dari rangkaian kegiatan Accounting Festival secara luring dan daring. Diikuti oleh jajaran pimpinan FEB UNISMA, para dosen, serta mahasiswa, peserta lomba AFEST 2023.
Dalam sambutanya Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE, MSi CBV, CERA, mengatakan bahwa menyampaikan accounting festival (AFEST) FEB UNISMA 2023 diselenggarakan dalam rangka memberikan bekal kepada calon mahasiswa dan calon akuntansi agar mempersiapkan diri untuk melangkah pada jenjang pendidikan maupun mempersiapkan diri pada kebutuhan memasuki dunia kerja.
“Kegiatan accounting festival ini berupaya untuk meningkatkan kreativitas, knowledge, skill, attitude para calon akuntan yang nantinya akan mempersiapkan diri memasuk dunia kerja di era global. Banyak tantangan dan peluang harus dimanfaatkan agar bisa agil terhadap kebutuhan dunia bisnis,” terang Diana.
“Kami berharap dengan accounting festival 2023 yang rangkaiannya sudah diselesaikan ini mampu menumbuhkembangkan kompetensi siswa maupun mahasiswa sebagai calon akuntan memiliki kompetensi hardskill maupun softskill di bidang akuntansi,” imbuhnya.
Sementara itu Seminar Akuntansi Internasional dengan Tema Opportunity and Chalenge Accounting Professional in Global Era dengan narasumber Assoc Prof Dzulikifli Muhtar PhD (Univeristi Malaysia Kelantan) dan I Gede Audita (Partner dari Kantor Akuntan Publik Made Sudarma, Thomas dan Dewi & Rekan) dengan Moderator Dr Dwiyani Sudaryanti SE, MSi Akt. CA.
Dalam paparannya Assoc Prof Zulkifli mengatakan bahwa tantangan dan peluang profesi akuntansi secara global meliputi jasa akuntansi secara cloud computing, klien mencari jasa berbasis value dll.
“Globalisasi menuntut kemampuan akuntan untuk beradaptasi pada keragaman bisnis dan peraturan. Peluangnya adalah kebutuhan SDM yang mampu memanage keberagaman sehingga calon akuntan harus mempersiapkan diri untuk membangun hubungan personal dan bernilai dengan baik,“ tuturnya di hadapan peserta seminar.
Lebih lanjut, Zulkifli menekankan bahwa banyak peluang yang didukung kemajuan teknologi informasi yang mana membantu dalam pekerjaan akuntansi secara automasi shg meningkatkan efisiensi pekerjaan. “Time managemen dan komunikasi menjadi kompetensi yang semakin penting untuk akuntan,” tukasnya.
Sementara itu, I Gede Audita sepakat denga apa yang dikatakan oleh Zulkifli bahwa Profesi akuntansi memandang perkembangan TI sebagai peluang sekaligus tantangan. Tidak bisa dihindarkan akan adanya bidang yang bersifat teknis yang akan tergantikan oleh TI.
Namun di saat yang sama perkembangan TI juga melahirkan prospek bisnis baru, terutama yang berkaitan dengan jasa konsultasi yang memerlukan judgment dan kebijaksanaan akuntan. Sehingga kompetensi yang lebih banyak dituntut adalah kompetensi soft skill misalnya kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan memiliki daya analisa yang kuat.
Untuk memperkuat daya saing, para akuntan harus mempersiapkan diri dengan bekal sertifikasi sesuai dengan bidang yang akan dimasuki. Sertifikasi menjadi keunggulan kompetitif lulusan akuntan. Sertifikasi yang diutamakan adalah yang berkaitan dengan bidang ilmu utama serta yang mendukung kompetensi utama. Para akuntan juga harus melakukan perencanaan jenjang karir secara terfokus.
Reporter: Manda
Editor: herlianto. A