MALANG, Tugumalang.id – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB Unisma) secara terus menerus melakukan berbagai upaya agar lulusan yang dihasilkan berdaya saing global. Salah satunya dengan menggelar sertifikasi kompetensi TIK pada 5 Juli 2024 lalu.
Sejalan dengan tuntutan era Revolusi Industri 4.0 dan upaya menghasilkan lulusan yang memiliki karakter 5.0 sehingga dapat memenuhi harapan pengguna dan lingkungan bisnis.
Acara ini diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang bekerja sama dengan LSP TIK Indonesia & BNSP. Sertifikasi kompetensi ini diikuti oleh alumni dan Tendik FEB Unisma.

Baca Juga: Prodi Akuntansi FEB UNISMA Gelar Seminar Internasional Fraudulent Financial Reporting dan Anti-Fraud Strategies dan Penandatanganan MOU
Berbagai upaya yang sudah dilakukan di antaranya perbaikan kurikulum, peningkatan kualitas SDM Dosen, meningkatkan mitra kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dan lain sebagainya.
Untuk menjembantani hal tersebut digelar ujian sertifikasi kompetensi yang dilaksanakan oleh Jurusan Manajemen, Akuntansi, Perbankan Syariah pada 5 -7 Juli 2024.
Uji sertifikasi dalam bidang Basic Office dan Practical Office Advanced Dengan Lembaga Sertifikasi Profesi–TIK Indonesia sebagai bidang sertifikasi profesi bidang IT dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Baca Juga: Tingkatkan Profesionalisme Kerja, Prodi Akuntansi FEB UNISMA Gelar Workshop ATLAS
Dekan FEB Unisma, Nur Diana, S.E., M.Si,CMA.,CBV.,CERA, mengatakan bahwa implementasi kampus merdeka yang terpenting kampus harus bisa berkolaborasi dalam pemanfaatan sumber daya manusia maupun peningkatan sumber daya lainnya.

“Hal ini sesuai yang dicita-citakan, bahwa lulusan FEB Unisma Malang harus memiliki kompetensi,” ujar Diana.
“Inilah yang kami inginkan bahwa calon lulusan atau mahasiswa akhir harus kompeten, artinya penguasaan dan kompetensi kerja dibidang TIK harus diakui oleh lembaga yang kredibel yaitu BNSP dan dinyatakan kompeten,” katanya.
Nur Diana menekankan kemampuan akademis mahasiswa telah mendapatkan pengakuan berupa ijazah S1, namun untuk pengakuan kompetensi kerja pada jenis profesi perlu adanya pengakuan berupa sertifikat kompetensi.
Salah satu tuntutan Era Revolusi Industri 4.0, Society 5.0, Profesi dan kebijakan Kampus Merdeka menuntut lulusan bidang ekonomi dan bisnis memiliki skill bidang TIK.

“Dunia industri tidak selamanya melihat hasil prestasi akademik, tetapi harus diimbangi kompetensi tambahan yang relevan dan dimiliki lulusan yang dibuktikan dengan kelulusan dalam uji sertifikasi oleh lembaga yang kredibel,” tuturnya.
Sertifikat kompetensi berlaku di berbagai bidang. Misalnya, di bidang penguasaan teknologi telah mendapatkan pengakuan dari BNSP beruapa sertifikat kompetensi yang akan diterima.
Lebih lanjut, Diana menjelaskan bahwa Era Revolusi Industri 4.0 dan disrupsi ekonomi serta adanya dinamika perkembangan teknologi yang sangat cepat dibutuhkan sumberdaya manusia yang memiliki standar kompetensi yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi.
Ada 3 hal yang harus dipenuhi yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Maka FEB Unisma menjembatani hal ini, dikarenakan tuntutan dari dunia industri, sehingga mahasiswa lulus sesuai dengan apa yang diinginkan oleh kebutuhan dunia industri, inilah yang akan mendukung karier didunia kerja. Sumberdaya manusia yang memiliki sertifikasi kompetensi lebih employable dan produktif.
Sementara itu, LSP TIK, Yusriel Adrian, S.Kom., M.Kom, menyatakan bahwa uji kompetensi ini merupakan ujian ketiga yang diadakan di Unisma. Tepatnya, di FEB Unisma Malang sebagai bentuk implementasi kerja sama yang sudah terjalin baik antara FEB Unisma dan TIK Indonesia.
Ini merupakan bentuk kerja sama guna meningkatkan komptensi sumberdaya manusia agar sejalan dengan harapan pengguna yaitu dunia industri di bidang TIK.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: Sholeh
Editor: Herlianto. A