Tugumalang.id – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkucecwara (ABM) berupaya membantu pemerintah dalam meningkatkan herd immunity, guna menekan angka penyebaran COVID-19, khususnya di Kota Malang. Diantaranya dengan menggelar vaksinasi massal, pada Kamis (26/8/2021).
Sekretaris Satgas COVID-19 STIE Malangkucecwara, Fera Tjahjani, memaparkan bahwa pihaknya menggandeng Kodim 0833 Kota Malang untuk menyukseskan kegiatan ini.
Dengan menggunakan jenis vaksin sinovac, pihaknya menyediakan sebanyak 500 vial vaksin dosis satu.
Sementara sasarannya, yakni para mahasiswa, alumni, warga setempat, hingga pedagang.
“Alhamdulillah hari ini bisa terlaksana semua dengan lancar. Intinya, STIE ingin semua sehat. Semua tenaga kerja kami sudah vaksin terlebih dahulu, kemudian banyak permintaan mahasiswa khususnya yang dari luar kota ingin mendapatkan vaksin juga, sehingga kami mencari jalan keluar bersama Kodim 0833,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi kerumunan, kampus ABM telah membuka pendaftaran secara online jauh hari sebelum vaksinasi digelar, yang disebarkan melalui media sosial. Kemudian, penerima vaksin akan secara otomatis mendapat informasi nomor antrian beserta jadwal vaksinasi.
Alur pendaftaran juga ditata sedemikian rupa di area yang luas dan terbuka di sekitar kampus sehingga tidak memicu penumpukan massa dan tetap mengacu pada protokol kesehatan.
Lebih lanjut, Kepala Bagian Humas STIE Malangkucecwara, Benita Rachmania, menambahkan bahwa sejak awal pihaknya mendukung program pemerintah untuk mempercepat terbentuknya herd immunity. Mengingat PPKM ini memberikan banyak dampak yang signifikan, termasuk tertundanya pelaksanaan perkuliahan secara tatap muka ataupun hybrid.
“Kita pengen bantu pemerintah supaya herd immunity cepat terbentuk dan mahasiswa maupun para tenaga didik bisa kembali ke sekolah dan kampus tercinta, karena sudah banyak yang bilang ke kami kalau sudah kangen sama kampus dan Malang,” jelas Nia, sapaan akrabnya.
Diakui Nia, kampus ABM sudah menyiapkan skema hybrid jika sewaktu-swaktu level PPKM Kota Malang sudah diturunkan dan diizinkan untuk menggelar perkuliahan secara hybrid.
“Kita sudah siap. Bahkan sebelum varian delta datang, sebelumnya itu sudah dipersiapkan untuk hybrid seperti arahan pak Nadiem Makarim (Mendikbud-Ristek). Tapi dengan varian baru semua batal dan otomatis kita getol melakukan berbagai upaya untuk mendukung pemerintah, ” sambungnya.
Nantinya, untuk dosis dua diperkirakan akan diberikan 28 hari setelah dosis satu. “Tentunya dengan melihat ketersedian vaksin, nanti semua penerima vaksin dosis satu di kampus ABM akan mendapat SMS kapan tepatnya mereka akan mendapatkan vaksin dosis kedua,” bebernya.
Vaksinasi massal ini, turut melibatkan kurang lebih 30 mahasiswa, 24 tenaga kesehatan (nakes) termasuk vaksinator dari Denkesyah 05.04.04 Malang, hingga para relawan.
Salah seorang penerima vaksin sekaligus mahasiswa STIE Malangkucecwara, Ela Rosida Oktaviana Putri, mengaku terbantu dengan adanya vaksinasi di kampus. Apalagi sebagai mahasiswa baru, dia juga berharap dapat lekas melaksanakan perkuliahan langsung meski hybrid.
“Pelayanannya bagus dan alurnya mudah. Sebenarnya saya takut disuntik tapi vaksinatornya ramah memberi arahan supaya rileks. Olah karena itu, selain terhindar dari COVID-19, semoga dengan vaksin yang khususnya diterima hampir seluruh mahasiswa ini, bisa segera meningkatkan herd immunity dan melakukan perkuliahan langsung,” kata mahasiswa Jurusan Akuntansi 2021 itu.(ads)
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti